UNGARANNEWS.COM. UNGARAN- Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) “Sukabela” berasal dari mata air Muncul di Desa Bumen Banyubiru. Berdasarkan data, mutu air dari sumber air Muncul adalah yang terbaik setelah mata air Pandaan di Jawa Timur yang sangat terkenal itu.
Pernyataan demikian disampaikan saat menyambut kunjungan kerja Walikota Pangkal Pinang Provinsi Bangka Belitung, Dr Asraf Suryadin MPd saat meninjau mata air Muncul yang menjadi sumber air baku AMDK “Sukabela”.
Deni menjelaskan saat ini institusi yang dipimpinnya baru bisa melayani pelanggan di 17 kecamatan dari total 19 kecamatan yang ada. Pembuatan AMDK “Sukabela” itu, menurutnya, merupakan strategi untuk memperluas jangkauan pelayanan. Untuk keperluan itu, PDAM Kabupaten Semarang menjalin kerja sama co-branding dengan perusahaan swasta yang telah mengeksploitasi mata air Muncul.
“AMDK Sukabela yang dikemas dalam botol maupun galon dapat dipasarkan ke wilayah Kecamatan Bancak yang belum bisa kami layani dengan jaringan pipa,” ujar Deni.
Pemilihan mata air Muncul sebagai sumber air baku itu, tambahnya, didasari kenyataan tingginya mutu air yang dihasilkan. “Bahkan mutu air dari sumber air Muncul adalah yang terbaik setelah mata air Pandaan, Pasuruan yang juga menjadi sumber mata air baku salah satu AMDK terkenal di Indonesia,” jelasnya.
Terkait pelayanan regular PDAM, Deni menerangkan saat ini PDAM Kabupaten Semarang melayani sekitar 45 ribu pelanggan dengan kapasitas terpasang mencapai 499 liter perdetik. Para pelanggan itu termasuk yang berdomisili di Salatiga, Boyolali dan Kota Semarang.
Sementara dalam kunjungan itu Asraf bersama rombongan merasa kagum dengan debit yang melimpah dan air yang sangat jernih.“Kami ingin merintis usaha pembuatan air minum dalam kemasan baik botol maupun galon. Karenanya kami berkunjung ke Kabupaten Semarang yang telah memiliki usaha semacam ini,” katanya.
Pada kunjungan lapangan ke mata air Muncul itu, Wali Kota Asraf Suryadin didampingi Ketua DPRD Pangkal Pinang Ahmad Subari, Kajari Pangkal Pinang RM Ari Prioagung, Direktur PDAM Tirta Pinang Zuniar Nangtjik dan beberapa pejabat lainnya.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Asraf, selama ini PDAM Tirta Pinang hanya melayani pelanggan rumah tangga saja. Untuk keperluan ekspansi bisnis, Pemkot Pangkal Pinang berencana membuat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Nantinya, AMDK dalam kemasan botol dan galon itu akan dipasarkan ke konsumen yang lebih luas termasuk pelayanan penyediaan air bersih ke galangan kapal.
“Sumber air baku kami berasal dari lubang dalam tanah bekas galian timah. Lalu airnya dapat dimanfaatkan setelah beberapa lama. Sedangkan sumber air alam lainnya berada di atas bukit yang cukup sulit pengambilan,” terang Asraf lagi.
Staf Ahli Bupati Semarang bidang Kemasyarakatan dan SDM, Yusuf Ismail yang mewakili Bupati Semarang saat sambutan selamat datang menjelaskan usaha AMDK “Sukabela” itu merupakan bagian dari program RJPMD 2016-2021. Pada naskah RJPMD disebutkan, Pemkab Semarang memperkuat kemandirian daerah dengan berbagai program. Termasuk didalamnya program Sukabela untuk meningkatkan posisi tawar aneka produk asli daerah sendiri.
“AMDK Sukabela hanya salah satu produk unggulan asli Kabupaten Semarang selain beras dan komoditas lainnya. Kami menggandeng pihak swasata untuk bekerja sama saling menguntungkan guna menghasilkan produk air minum dalam kemasan itu,” jelas Yusuf. (amu/01)