UNGARANNEWS.COM. SURUH- Diduga lalai membiarkan tungku masih menyala setelah memasak, sebanyak 7 rumah milik tiga warga Dusun Kalitulang, Desa Sukorejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, ludes terbakar hingga jadi arang.
Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini namun kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp 280 juta lebih. Ketujuh rumah yang terbakar masing-masing milik Mbah Tasirah (86), Mbah Kupah (89) dan Kukuh (53). Kebakaran diperkirakan mulai pukul 11.30 WIB.
Peristiwa tersebut diduga berawal dari api yang berasal dari dapur milik Tasirah. Api membesar dan membakar rumah Tasirah. Api kemudian menjalar menuju rumah Pupah yang berada di sampingnya.
Dalam sekejap, empat rumah warga yang terbuat dari kayu jati ludes terbakar. Api kemudian merembet ke dua rumah milik Kukuh Purnadi.
Beruntung saat peristiwa terjadi, seorang warga melihat rumah para korban terbakar sehingga berteriak minta tolong.
“Saya dikasih tahu adik saat pulang sekolah yang memberitahukan rumah Mbah Tasirah terbakar. Saya langsung berlari menuju lokasi kebakaran,” kata Muhammad Yusuf (24) kepada wartawan di lokosi kejadian, Senin (17/9/2018).
Melihat api yang sudah mulai merembet Yusuf bergegas masuk ke rumah untuk menyelamatkan Mbah Tasirah. Setelah itu, warga pun berdatangan untuk memadamkan kobaran api dan mengeluarkan barang-barang dari dalam rumah.
Angin yang bertiup kencang menyebabkan api sulit dipadamkan. Kobaran api lepas melumat rumah milik Mbah Tasirah, kemudian merembet menuju rumah Mbah Kupah yang berada di sampingnya. Dalam sekejap 4 rumah milik Mbah Kupah yang terbuat dari bahan kayu jati ludes terbakar. Api pun terus membesar merembet membakar dua rumah milik Kukuh.
“Kalau tempatnya Mas Kukuh masih ada peralatan dapur yang bisa diselamatkan. Tapi kalau perabotan milik Mbah Tasirah dan Mbah Kupah semuanya terbakar,” katanya.
Sekretaris Desa Sukorejo, Anis S menambahkan, pemerintah desa menerima menelepon Pemadam Kebakaran Kabupaten Semarang setelah mendapat laporan dari warga.
“Kami dilapori warga pukul 11.00 WIB, terus menelepon Pemadam Kebakaran. Setelah itu, mobil pemadam datang di lokasi,” katanya.
Penyebab kebakaran, menurutnya, dugaan berasal dari tungku api bagian dapur. Setelah kejadian ini, untuk sementara Mbah Tasirah tinggal di rumah cucunya, sedangkan Mbah Kupah di rumah putranya dan Kukuh tinggal di rumah saudaranya.
Teguh Susilo Hadi selaku Kasubbag Humas Polres Semarang menuturkan, berdasarkan hasil penyelidikan petugas kerugian akibat kebakaran mencapai ratusan juta. Jika dirinci kerugian diderita Tasirah diperkirakan sebesar Rp 30 juta, Pupah sebesar Rp 170 juta, dan Kukuh Purnadi sebesar Rp 80 juta. (amu/01)