Ketua DPC PDIP Kabupaten Semarang Ngesti Nugraha (tengah) bersama kader PDIP membredel APK bergambar Raja Jokowi. FOTO:IST/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. UNGARAN BARAT- Penertiban dengan mencopot alat peraga kampanye (APK) ‘Raja Jokowi’ hingga Kamis (15/11/2018) masih dilakukan DPC PDIP Kabupaten Semarang di sejumlah lokasi yang masih tertempel gambar yang bisa merugikan Capres Jokowi tersebut.

Ketua DPC PDIP Kabupaten Semarang, Ngesti Nugraha saat dikonfirmasi mengatakan, gambar Joko Widodo berkostum seperti raja tersebut tidak sesuai dengan kenyataan. Sebab Joko Widodo sebagai presiden dipilih langsung oleh rakyat dan bukan raja.

“Kalau raja kan kadang dikonotasikan dengan sifat yang otoriter dan diktator. Padahal Pak Joko Widodo itu pilihan rakyat dan selalu dekat dengan rakyat,” ujarnya, kemarin.

Ia juga menyampaikan, pemasangan APK bergambar Capres Joko Widodo berkostum ala raja termasuk ilegal. Karena pemasangan gambar tersebut sama sekali tidak ada koordinasi dan komunikasi dengan DPD PDIP Jawa Tengah maupun DPC PDIP Kabupaten Semarang.

“Sampai saat ini kita belum tahu siapa yang memasang, sumbernya darimana juga belum tahu. Informasi yang saya terima tidak ada koordinasi dan komunikasi dengan DPD PDIP Jawa Tengah,” ujar Wakil Bupati Semarang ini.

Sehingga, lanjut Ngesti, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah pun mengeluarkan instruksi untuk menyisir dan mencopot APK tersebut. Menindaklanjuti instruksi ini DPC PDIP Kabupaten Semarang sudah beberapa hari ini melakukan penyisiran.

Namun hingga saat ini, menurut Ngesti, pihaknya belum menemukan gambar tersebut tertempel di kaca mobil. Pihak DPC PDIP Kabupaten Semarang juga masih melakukan penelusuran ke semua wilayah.

“Pengurus partai, organisasi sayap partai, baik itu satgas, baguna, komunitas juang, terus menyisir untuk mengecek barangkali masih ada gambar rontek atau baliho. Kita minta untuk diturunkan,” ujarnya.

Dikatakan Ngesti, apabila masih ditemukan di kaca mobil angkutan umum, pihaknya meminta para kader yang bertugas melakukan pencopotan untuk membicarakan baik-baik terlebih dahulu. “Kita minta dirembug dengan cara yang santun dan diberikan pemahaman,” katanya.

Selain rontek dan baliho, tim yang terjun di lapangan juga menyasar mobil angkutan umum yang kacanya telah dipasang gambar Joko Widodo berkostum raja tersebut. Dalam waktu tiga hari, sudah ada ratusan APK ilegal –baik rontek dan baliho– yang telah dicopot.

“Sementara APK illegal tersebut kami simpan di Kantor DPC PDIP kabupaten Semarang,” ucapnya. (bdi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here