Ilustrasi

UNGARANNEWS.COM. UNGARAN TIMUR- Menanggapi temuan korban tewas bunuh diri di Kamar C5 Hotel Dwi Putra, Bandungan, Kabupaten Semarang, Kapolres Semarang AKBP Agus Nugroho mengimbau kepada pengelola dan karyawan hotel lebih memperhatikan setiap tamu yang datang.

Hal itu sebagai upaya preventif untuk menghindari agar tamu yang menginap tidak melakukan hal-hal yang negatif.

“Perlu meminta identitas yang asli, jangan sampai ada tamu hotel tidak memiliki identitas yang jelas. Pengelola hotel juga perlu melakukan pengecekan ketika tamu akan check in, begitu juga ketika mereka beraktivitas di luar kamar. Dengan demikian akan lebih dulu tahu gelagat tamu yang hendak berbuat negative,” ujarnya melalui Kasubag Humas Polres Semarang AKP Teguh Susilo Hadi, Kamis (22/11/2018).

Menurut perwira Kelahiran Kulonprogo ini, upaya pencegahan bisa dilakukan dengan menyapa tamu atau mengajaknya bicara, mungkin ada yang akan disampaikan sehingga tamu merasa ada orang lain yang memberinya perhatian. Upaya seperti itu dapat mengalihkan niat buruk tamu dan membatalkan niatnya tersebut.

“Beri dia perhatian karena itu sudah menjadi bagian dari pelayanan hotel. Dengan memberinya empati dia akan merasa nyaman dan tenang. Sikap ramah karyawan hotel bahkan bisa menumpuhkan perasaan yang baik (positive thingking) pada tamu hotel,” tandasnya.

Sebelumnya, seorang pemuda diketahui bernama I Komang Lassa Yasa (26) yang tinggal di Asrama Yon Zipur Banyubiru, Kabupaten Semarang ditemukan tewas akibat gantung diri di kamar nomer C5 Hotel Dwi Putra, Desa Duren, Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, Senin (19/11) sekitar pukul 13.00 wib. Saat ditemukan, korban menggantung menggunakan sabuk celana.

Informasi yang dihimpun, awalnya korban tiba di hotel tersebut pada Sabtu (17/11) sekitar pukul 20.30 wib. Korban datang sendirian. Baru pada Senin siang saat petugas hotel cek didalam kamarnya, korban ditemukan meninggal gantung diri di kamar mandi.

Kapendam IV/Diponegoro, Kolonel Arh Zaenudin mengatakan, bahwa kasus tersebut kini ditangani Pomdam IV Diponegoro (Denpom 3/IV Salatiga). Bahkan, pihaknya juga melakukan penyelidikan dan investigasi di tempat kejadian perkara (TKP) di Hotel Dwi Putra Bandungan. Hal ini untuk mengetahui kronologi kejadian yang sebenarnya.

Sementara itu, Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) IV/ Diponegoro, Brigjen Maruli Simanjuntak menduga kejadian diperkirakan karena sebelumnya korban ada masalah asmara.

“Anggota ini dibilang ada perempuan-perempuan yang minta tanggung jawab. Anggota tersebut juga belum menikah. Itu masalah percintaan anak muda,” jelasnya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here