TEMU INVESTOR: Ketua Satgas Percepatan Pelaksanaan Berusaha Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono menyalami para peserta temu investor dan Forkompimda. FOTO:HMS/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. BERGAS- Iklim investasi di Kabupaten Semarang dipastikan akan tetap kondusif di tahun 2019 mendatang. Kondisi itu karena didukung berbagai inovasi perizinan dan sumber daya tenaga kerja yang memadai. Faktor keamanan dan dinamika masyarakat juga relatif terjaga.

Pernyataan demikian disampaikan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pelaksanaan Berusaha Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono saat memberi sambutan dalam acara temu investor dan Forkompimda Kabupaten Semarang di Wujil, Bergas, Rabu (5/12).

“Kita berharap para investor mau menanamkan modal disini karena situasi kondusif. Proses perizinan juga akan dibuat lebih cepat agar para investor juga dapat cepat melaksanakan usahanya,” katanya,

Acara temu investor dan Forkompimda Kabupaten Semarang digelar oleh Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Hadir pada acara itu Forkompimda dan puluhan pengusaha.

Ditambahkan oleh Gunawan Wibisono, ada tiga aspek yang diperkuat untuk menjadikan Kabupaten Semarang layak investasi. Yakni peningkatan pelayanan perizinan yang baik secara online atau one single submission (OSS), pembentukan satgas percepatan berusaha dan dukungan lingkungan berupa tenaga kerja dan keamanan yang memadai. Ketiga aspek tersebut, lanjutnya, terus ditingkatkan mutunya agar iklim investasi semakin baik.

“Harapannya, Kabupaten Semarang menjadi semacam home sweet home atau tempat yang nyaman bagi investor untuk berusaha,” katanya yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang ini.

Kepala DPMPTSP Kabupaten Semarang Valeato Sukendro mengatakan sampai dengan semester pertama tahun 2018 ada 213 perusahaan yang menanamkan modal usahanya. Terdiri dari 102 perusahaan penanaman modal asing (PMA) dan 111 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Dari jumlah itu, sebagian besar bergerak di sektor industri pengolahan yang mencapai 96,30 persen. Disusul sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar empat persen serta sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 0,26 persen.

“Total investasi yang dilaksanakan pada tahun 2018 ini telah mencapai Rp 1,5 triliun. Kita berharap kerja sama dan dukungan semua pihak akan terus terjalin agar nilai investasi terus meningkat seiring dengan iklim investasi yang semakin baik pula,” ujarnya.

Realisasi nilai investasi di Kabupaten Semarang pada tahun 2017 tercatat Rp 1,003 triliun dari target Rp 361 miliar. Sedangkan prosentase penempatan tenaga kerja mencapai 76,53 persen. Menurut Sukendro, tingginya nilai investasi itu berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Semarang. Sehingga pada tahun ini, Kabupaten Semarang menduduki ranking keempat penyerapan tenaga kerja terbaik tingkat nasional.

Sementara itu Kepala Seksi Promosi dan Pengembangan DPMPTSP Windarsih menerangkan berbagai upaya dilakukan untuk menarik minat investor menanamkan modalnya di Kabupaten Semarang. Selain pembentukan satgas percepatan pelaksanaan berusaha, promosi intensif juga dilakukan pendelegasian wewenang 47 jenis perizinan dan non perizinan kepada Kepala BPMPTSP. (HMS/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here