
UNGARANNEWS.COM. JAKARTA- Setelah menghadapi begitu banyak kehilangan di tahun ini, dunia musik kembali berduka. Musisi senior Dian Pramana Poetra meninggal dunia hari ini, Kamis (27/12/2018) pukul 20.50 WIB di kediamannya Jl. Tebet Barat VI H no. 3. Tebet, Jakarta Selatan.
Ia menghembuskan nafas terakhir di usia 57 tahun karena kanker darah stadium 4 yang diidapnya. Ia baru ketahui memiliki penyakit tersebut setelah tumbang pada saat hendak tampil di Banyuwangi, Jawa Timur. Dian Pramana sempat dirawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina Jatinegara, Jakarta Timur.
Teman duet Dian Pramana-Deddy Dhukun (2D) berada di samping saat sang sahabat mengembuskan napas terakhir. Berdasarkan keterangan Deddy, Dian Pramana minta pulang ke rumah saat dirawat di rumah sakit. Dan setibanya di sana, ia pun meninggal dunia.
“Ternyata dia memang jalannya begitu,” ujar Deddy saat dihubungi oleh awak media melalui telepon pada Kamis (27/12).
Dian pun sempat menyampaikan pesan terakhir kepada Deddy sebelum mengembuskan napas terakhir. Sang mendiang sempat menangis saat memeluk Deddy.
“Tadi waktu saya besuk dia, saya peluk dia. Dia nangis, dia bilang, ‘Makasih Om Deddy banyak bantu saya.’ Nangis dia,” pungkasnya.
Sebelumnya, Deddy Dhukun mendengar Dian mengidap kanker darah stadium empat, ia sempat menyiapkan acara untuk memberikan dukungan. Baru rencana, Dian Pramana Poetra meninggal dunia.
“Saya sedang urus acara hari Sabtu di Dimsum Kemang jam 9 malam. Kita mau bikin malam dana buat Dian,” kata Deddy Dhukun, Kamis (27/12/2018) sebelum Dian meninggal.
Tidak sendiri, Deddy Dhukun juga didukung oleh beberapa musisi. Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun dikenal sebagai grup 2 D.
“Malam nanti, ada saya, Trie Utami, Ita Purnamasari, Yopie Latul, Addie MS,” jelasnya.
Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai musikus jenius yang melahirkan banyak tembang-tembang yang masih dikenal hingga kini. Dian Pramana Poetra juga dikenal sebagai personel 2D bersama Deddy Dhukun.
Namun lebih dari itu, ia juga memiliki begitu banyak karya lainnya, baik yang dinyanyikan olehnya, maupun dibawakan oleh penyanyi lainnya. Sebut saja sejumlah lagu mulai dari ‘Biru’ hingga ‘Masih Ada’.
Lahir di Medan, Sumatera Utara pada 2 April 1961, darah seni mengalir deras di tubuh Dian. Ayahnya adalah seorang musisi jazz.
Pada 1980, lagu ‘Pengabdian’ membawanya menjadi salah satu juara di ajang Lomba Cipta Lagu Remaja.
Selain bermusik bersama dalam 2D, dengan Deddy Dhukun, ia juga tergabung dalam K3S (Kelompok 3 Suara) dengan Bagus A. Ariyanto.
Album-album yang ditelurkannya antara lain ‘Indonesia Jazz Vocal’ (1983), ‘Intermezzo’ (1984), ‘5 Menit Lagi’ (1986), ‘Kau Seputih Melati’ (1986), ‘Gadis di Cafetaria’ (1988).
Kini sang musikus telah pergi. Selamat jalan, Dian Pramana Poetra. Beristirahatlah dengan tenang, karya-karyamu akan selalu kami kenang. (dtc/tm)