UNGARANNEWS.COM. BAWEN- Data di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) mencatat sampai dengan akhir tahun 2018 terjadi penambahan 18.485 peserta KB baru. Pencapaian ini menunjukkan jumlah akseptor KB di Kabupaten Semarang terus meningkat dalam dua tahun ini.
“Selain terobosan berupa pelayanan secara mobile, peran serta kelompok masyarakat untuk mensosialisasikan program keluarga berencana sangat mendukung pencapaian itu,” jelas Kepala Bidang KB DP3AKB Eka Jaya Sakti disela-sela acara bhakti sosial pelayanan KB oleh Pengurus Cabang Muslimat NU Kabupaten Semarang di Bawen, belum lama ini.
Kegiatan bhakti sosial dalam rangka Hari Lahir (Harlah) ke-73 Muslimat NU itu juga dihadiri oleh Bupati Semarang H Mundjirin.
Dalam sambutan, Bupati mengimbau anggota Muslimat NU terus membantu mensosialisasikan program KB di tengah masyarakat. Selain itu, “Bantu warga untuk menolak berita bohong tentang program KB. Jangan sampai mereka takut ikut KB karena mendengar berita bohong tentang bahaya dan resiko ber-KB,” tegas Bupati.
Menurutnya, bhakti sosial pelayanan KB gratis seperti ini dapat mempercepat pencapaian target jumlah akseptor baru. Partisipasi aktif masyarakat ini dapat menunjang keberhasilan program KB terutama di wilayah pedesaan. Pemkab Semarang pun juga telah mendekatkan pelayanan KB termasuk di Puskesmas yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan.
Eka Jaya Sakti menambahkan, kepesertaan pasangan usia subur (PUS) di Kabupaten Semarang dalam program KB cukup tinggi. Dari jumlah 204 .262 PUS, sudah ada 165.730 pasangan atau 81,14 persen yang ikut KB.
Sebagian besar peserta KB itu menggunakan alat kontrasepsi (alkon) jangka pendek berupa suntik. Alkon lain yang paling banyak dipakai yakni IUD, Implant dan pil. Sedangkan peminat medis operasi wanita (MOW) tercatat 7.287 orang.
“Untuk Medis operasi pria (MOP) sudah ada sebanyak 1.383 orang. Pria peserta KB ini akan terus kita upayakan untuk meningkat jumlahnya di masa mendatang,” jelasnya. (abi/tm)