UNGARANNEWS.COM. BANYUMAS-  Tersanga perusak masjid dan rumah kiai di Banyumas, AM alias R (32) diketahui mantan santri di Pesantren Miftahul Falah.

Motifnya mengacak-acak masjid dan sejumlah lokasi karena sakit hati setelah dikeluarkan dari pesantren itu. Benarkah pengakuannya itu?

Sejauh ini pengakuan tersangka masih berubah-ubah saat dimintain keterangan petugas kepolisian. Bahkan, tersangkan yang disebutkan mengalami gangguan jiwa ini, sempat mengaku dirinya sehat, baik jasmani maupun rohani.

Kulo sehat sempurna, normal uteke, ning jantung kalih empedune sing sakit (Saya sehat sempurna, normal otaknya, cuma jantung dan empedunya yang sakit),” katanya disambut gelak tawa polisi dan warga yang melihat prarekonstruksi di lokasi kejadian.

Saat menjalani prarekonstruksi, tersangka dapat dengan jelas menunjukkan lokasi yang menjadi sasaran aksinya. Dia juga dapat menjelaskan dengan lugas apa yang dilakukan, meskipun terkadang omongannya ngelantur.

Lokasi pertama yang ditunjukkan adalah kompleks Ponpes Miftahul Falah. Kemudian bergeser ke TPQ dan Masjid Darussalam. Selanjutnya menuju rumah Kiai Abdul Majid yang dilempar batu.

Pengasuh Ponpes Mihtahul Falah, KH Daelami Yusuf, mengatakan tersangka beberapa tahun lalu pernah menjadi santrinya. Tersangka menuntut ilmu di ponpes itu selama kurang lebih tiga tahun saat duduk di bangku SMK.

“Pernah belajar di pondok, sekolahnya di SMK di Ayah, Kabupaten Kebumen, pulangnya ke pondok. Tiga tahun ngaji di sini, dia jujur, bagus anaknya,” ujar dia.

Menurut dia, tingkal laku tersangka mulai janggal sepulang dari menuntut ilmu di Jatim. Selepas dari Ponpes Miftahul Falah, tersangka menuntut ilmu di Jatim untuk mendalami hafalan Al Quran.

Terkait alasan tersangka melakukan aksi itu karena sakit hati dikeluarkan dari pesantren, Daelami membantahnya.

“Alasannya keluar dari pondok waktu itu, katanya mau hapalkan Al Quran, pengin hapal Al Quran, di Jatim. Itu ya bagus, tapi harus lihat situasi, harus pawakan (pembawaannya) Al Quran, ditangkapnya saya nggalak-nggalaki (memarahi) mungkin,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, masyarakat Banyumas dikejutkan kejadian yang memprihatinkan. Seorang pemuda diduga melakukan perusakan tempat ibadah di Masjid Darussalam, kompleks Pesantren Miftahul Falah, Desa Buniayu, Tambak, Banyumas.

Kejadian Kamis dini hari, 21 Maret itu diketahui warga pukul 04.20 WIB. Nyaris memicu kemarahan warga setempat. Diketahui, selain terhadap masjid Darussalam perusakan juga terjadi di lima lokasi lain di RT 05/02 Desa Biniayu. (kom/ist/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here