ilustrasi

UNGARANNWS.COM. PEKALONGAN– Warga Desa Sengare, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, diresahkan dengan adanya serangan hewan buas pada ternak mereka. Dalam dua pekan ini sedikitnya ada 19 ternak kambing milik warga mati misterus dengan bekas luka gigitan di bagian leher.

Bahkan seekor kambing terkoyak di bagian pinggul dan dagingnya dimangsa binatang buas. Satu kambing ini ditemukan warga cukup jauh dari kandang di sebuah jalan setepak menuju ke hutan. Kandang kambing memang berada jauh dari pemukiman.

Warga juga menemukan jejak tapak yang lebih besar dari tapak anjing di sekitar kandang kambing. Sedangkan kejadiannya diperkirakan pada malam hingga pagi hari.

Ruslani, warga setempat mengatakan dari 7 kambingnya, 4 di antaranya mati dan satu kambing sekarat digigit binatang buas. “Saya mengetahui pagi harinya saat ke kandang ada 4 kambing yang mati dengan cara yang sama,sedangkan satu kambing sekarat,” ujarnya saat ditemui di kandang ternaknya, Jumat (29/3/2019).

Menurut Ruslani kematian 4 kambingnya mempunyai kesamaan yakni ada bekas gigitan di leher. Selain itu di sekitar kandang juga nampak bekas tapak kaki hewan. “Pas saya mau ngubur kambing yang mati, ada bekas tapak kaki hewan. Banyak orang mengatakan itu bekas kaki harimau, soalnya tapaknya lebih besar dari anjing,” jelasnya.

Selain itu, ada satu kambing yang ditemukan dagingnya terkoyak dan dibawa ke semak-semak menuju arah ke hutan. “Hanya satu kambing yang dimakan. Lainnya hanya digigit,” jelasnya.

Kepala Desa Sengare, Hasanudin, mengakui warganya resah akan adan kematian misterius hewan-hewan ternaknya. “Sudah ada 5 laporan kasus di lokasi yang berbeda dan jumlah total ada 19 kambing yang mati misterius,” jelasnya.

Sebelumnya, dalam catatan Hasanudin, kasus yang serupa juga terjadi di akhir tahun 2018. Namun saat itu hanya 4 ekor kambing yang mati dengan luka gigitan yang sama. “Penyebabnya belum jelas hewan apa. Bisa karena anjing atau bahkan harimau yang turun gunung,” jelasnya.

Sebagai antisipasi adanya hewan ternak yang mati misterius karena gigitan hewan liar, beberapa warga yang mulai membawa ternaknya ke dekat rumahnya dan membuat kandang sementara. “Yang semula kandangnya di hutan dan kebun, kini dibuatkan kandang di belakang rumah,” kata Hasanudin. (dtc/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here