UNGARANNEWS.COM. BAWEN-
Warga Desa Polosiri Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang mengadakan upacara tradisi nyadran, kemarin, tradisi yang sudah berlangsung turun temurun sejak nenek moyang setempat.
Dilaksanakan masyarakat Desa Polosiri sebagai ungkapan asa wujud syukur terhadap Allah SWT dan juga merupakan kegiatan positif yang harus dijaga dan dilestarikan.
Tradi Nyadran dilaksanakan di lingkungan pemakaman Kepoh Dusun Krajan Desa Polosiri itu merupakan
budaya kearifan lokal dengan harapan dapat memupuk dan mengembangkan potensi desa.
Rangkaian prosesi Nyadran diawali dengan membaca surat Yasin, dzikir, tahlil dan do’a dipimpin tokoh masyarakat setempat. Disampaikan oleh warga masyarakat kepada ahli kubur, untuk memohon bagi arwah diterima amal kebaikannya. Warga memudahkan segala sesuatunya dan dijauhkan dari mala petaka.
Kegiatan dihadiri Bhabinkamtibmas Desa Polosiri Polsek Bawen Polres Semarang Bripka Supriyo, petugas PPK Rondiyah dan PPS Pujiyanto. Dalam kesempatan itu dilaksanakan sosialisasi Pencoblosan Kartu Suara Pileg dan Pilpres 2019 kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga yang hadir.
Dalam kesempatan itu Bripka Supriyo menyampaikan pesan pesan kamtibmas dalam kaitannya isu HOAX, SARA, ujaran kebencian.
Menurutnya, saat ini banyak sekali berita-berita hoax yang sangat mudah kita temukan di media online. Hoax merupakan ketidak benaran suatu informasi yang beredar di masyarakat, baik melalu sosial media ataupun secara langsung.
“Hoax, di era saat ini, sebagian besar masyarakat masih banyak yang mempercayai beredarnya berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Beredarnya berita hoax dapat menimbulkan keresahan di masyarakat, oleh karena itu saya berpesan kepada warga untuk ikut serta berperan aktif menjaga dan mengikuti pesta Demokrasi pemilihan Presiden 2019 dengan damai aman sejuk,” tandas Bripka Supriyo. (hms/tm)