UNGARANNEWS.COM. PRINGAPUS- Kasus pembunuhan sadis seorang anak yang tega menghabisi nyawa bapak kandungnya di Desa Penawangan RT 10/RW 02, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang masih ditangani penyidik Polsek Bergas dan Polres Semarang. Berdasarkan keterangan yang diperoleh di lapangan, menyebutkan kondisi psikologis tersangka dalam keadaan baik.
Tersangka mengakui telah membunuh bapaknya dengan cara memukul menggunakan kayu. Aksi brutalnya itu dilakukan karena terbakar emosi yang sudah lama ia pendam. Pengakuan tersangka tersebut sesuai dengan aksi yang diperagakan saat melakukan rekonstruksi awal di rumah korban.
Namun, sejauh ini petugas kepolisian belum membeber hasil penyidikan melalui peragaan tersebut. Diketahui tersangka melakukan pembunuhan saat korban sedang tertidur di dalam kamarnya.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) petugas mengamankan sebuah balok kayu jati yang diduga digunakan tersangka untuk menghabisi nyawa bapaknya. Balok maut tersebut sepanjang 80 cm dan tebal 3 cm. Tampak balok berbentuk segi empat itu terdapat lumuran darah yang diduga darah korban.
“Barang bukti berupa balok ditemukan di belakang rumah korban. Saat ini sudah diamankan petugas kepolisian,” ujar Jani (24) salah satu warga Penawangan yang melihat proses rekonstruksi bersama warga lainnya.
Diberitakan sebelumnya, perbuatan nekat tersangka Jamsin (27) diduga akibat perasaan jengkel yang sudah lama dipendam terhadap korban, Slamet (52). Selama ini tersangka merasa tidak diperdulikan, bahkah merasa tidak dianggap sebagai anak.
“Tersangka pernah dipenjara selama 7 bulan karena melakukan pencurian. Namun selama itu orangtuanya tidak pernah membesuk. Tidak mau tahu dengan kasus yang dialami anaknya,” ungkap Sekretaris Desa Penawangan Anang Patono.
Kejengkelan tersangka memuncak setelah ia mengutarakan niatnya untuk menikahi gadis pujaannya, namun tidak mendapatkan sambutan baik dari orangtuanya. Korban menyampaikan tidak mau membiayai pernikahan yang sudah direncanakan tersangka tersebut. Akibatnya, tersangka meluapkan emosi dengan menghabisi nyawa korban, Minggu (31/3/2019) sekitar pukul 06.00 WIB. (abi/tm)