UNGARANNEWS.COM. WONOSOBO– Seorang pendaki yang masih ABG tewas di puncak rajawali gunung Sumbing. Korban yang mendaki bersama tiga orang rekannya, tidak kuat menahan terpan cuaca buruk, diduga menglami hiportemia dan meninggal dunia.
Korban teridentifikasi bernama Fatur Rohman (15) remaja asal kelurahan Kambowa, Kecamatan Kambowa, Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Utara.
Berdasarkan informasi dari Aris Sofingi Kepala Basarnas Jawa Tengah, korban melakukan pendakian bersama 3 rekannya yakni Disa (16), Wildan (17) dan Sultan (16) yang semuanya berasal dari Jombang, Jawa Timur melalui jalur basecamp stick pala/ Garung Reco Kalijajar Wonosobo.
Kapolsek Kalikajar Iptu Budi Rustanto mengemukakan terkait kronologi kejadian. Korban bersama rombongan berangkat pada hari Jumat, (4/4/2019) 2019, sekitar pukul 08.00 wib, melalui basecam Butuh kalikajar, pada pukul 11.00 wib sampai di Pos 3 langsung buat tenda istirahat sampai esok harinya.
Pada sabtu (5/4) mereka kembali melanjutkan perjalanan naik hingga 11.00 wib sampai puncak, setelah istirahat lalu pukul 13.00 turun gunung cuaca kabut hujan dan tersesat.
“Pada pukul pkl 17.30 wib sepakat balik ke puncak, namun ketika sampai puncak korban menggigil kedinginan, akhirnya turun, akan tetapi baru 300 meter korban terduduk kaku, lalu dipeluk oleh ketiga aksi dan ketiduran,” katanya
Menjelang subuh korban masih menggigil, teman korban berteriak minta tolong kepada pendaki lain yang melintas, seorang pendaki akhirnya memberikan bantuan dengan memberi napas buatan, korban sempat batuk namun kemudian meninggal dunia, selanjutnya memberitahukan ke pos Base camp Butuh.
“Anggota yang berpatroli rutin ke base cam butuh, mengumpulkan tim pendakian, menghub Tim SAR dan BPBD dilanjutkan upaya evakuasi korban, dan berhasil dibawa turun pukul 19.00 WIB,” terangnya
Korban bersama tiga orang temannya kemudian dibawa untuk diperiksa oleh Tim Medis terdekat bersama Tim Identifikasi Polres Wonosobo melakukan pemeriksaan luar, dan kesimpulan dari petugas medis yang saat itu, dinyatakan sudah tidak bernafas, tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Hasil pemeriksaan medis, korban fathurrohman memang sudah meninggaldunia, sedangkan ketiga orang teman lainnya dinyatakan sehat, prses selanjutnya kita serahkan ke bagian pemulasaraan jenazah untuk dikirim kembali kepada pihak keluarga,” pungkasnya. (meks/ist/tm)