
UNGARANNEWS.COM. TEMANGGUNG– Warga Desa Donorejo Kecamatan Tretep terisolir, lantaran jembatan satu-satunya yang menghubungkan desa tersebut dengan Desa Tretep Kecamatan Tretep ambruk pada Senin (8/4) petang. Hingga Rabu (10/4/2019) hari ini belum ada upaya tindakan, rencana pembangunan kembali masih dalam pembahasan.
Meski demikian warga yang berada di lereng Gunung Prau ini masih cukup cukup beruntung karena tidak ada korban jiwa. Dampaknya, warga harus memutar lebih dari empat kilometer masih bisa berkativitas keluar desa.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Gito Walngadi mengatakan, jembatan sepanjang 9 meter tersebut putus lantaran fondasinya longsor akibat diterjang banjir bandang. Meski demikian tidak daerah yang terisolasi karena masih ada jalan lain menuju Desa Donorejo maupun Tretep.
“Masih ada jalan lain sehingga aktivitas warga tidak terganggu. Untuk sementara arus lalu lintas dialihkan melalui Desa Simpar atau Sigedong,” katanya.
Ia mengatakan, ambruknya jembatan tersebut, karena pondasi dari jembatan terkikis oleh derasnya banjir. Dengan demikian lanjut Gito, aliran banjir di Desa tersebut menjadi sangat besar, bahkan sudah melebihi kapasitas dari sungai sekrinjing. Sehingga pondasi jembatan tersebut terkikis hingga sampai ke bagian tengah.
Panjang jembatan yang mengalami ambrol sekitar sembilan meter dan tinggi empat meter. Kondisi saat ini, jembatan terputus total dan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, bahkan masyarakat pejalan kaki sudah tidak bisa melintas.
Pihaknya saat ini tengah melakukan langkah kaji cepat, berkoordinasi dengan anggota TNI, Polisi, Pemerintah Desa Donorejo, Pemeritah Kecamatan Tretep dan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Temanggung (DPUPKP) Kabupaten Temanggung untuk melakukan penanganan darurat, serta memasang rambu peringatan di daerah lokasi bencana alam jembatan ambrol. (ist/tm)