
UNGARANNEWS.COM. UNGARAN BARAT- Fakultas Program Studi Gizi Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Ungaran mengadakan seminar bertema ‘Enabling Enterpreneurship in Nutrition by Using Local Food in Millinnial Era” di aula kampus setempat, Sabtu (20/4/2019).
Panitia seminar Dyah Kartika Wening mengatakan seminar diadakan untuk menjawab tantangan pemberdayaan potensi makanan lokal. Pasalnya, bahan pangan lokal Indonesia cukup banyak jumlah dan jenisnya. Namun belum dikelola secara optimal oleh masyarakat. Bahkan, ada banyak produksi tanaman bergizi yang masyarakat belum tahu cara mengelolanya.
“Melalui seminar ini kita berupaya mengenalkan masyarakat terhadap potensi makanan lokal Indonesia. Jika dikelola dengan baik dapat meningkatkan pendapatan masyarakat terutama ibu-ibu PKK untuk pendapatan tambahan di rumah,” ujarnya di sela-sela acara.
Disebutkan, nilai gizi bahan pangan dalam negeri justru lebih baik dibandingan bahan pangan dari luar negeri. Selain diambil langsung dari lahan sendiri saat masih segar, kandungan gizinya juga tidak kalah tinggi. Tinggal mengupayakan jenis pengelolaan dan bentuk kemasan agar pembeli lebih tertarik dan menyukai.
“Selama ini potensi makanan dalam negeri kurang dikenal mayarakat karena kurang promosi. Di samping diversifikasi produk yang dihasilkan kurang maksimal. Seperti bentuk kemasan yang kurang menarik, atau olahan yang dibuat kurang disukai masyarakat,” jelas dosen Program Studi Gizi UNW ini.
Seminar ini menghadirkan narasumber dari Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Ir Krisnawati Ekananta Oetoyo, MP selaku Kasi Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan, Purbowati, S.Gz., M.Gizi selaku dosen Program Studi Gizi UNW, dan Ayu Nova, S.Gz selaku Owner Fitpedia and Healthy Diet dari Jakarta.
Ir Krisnawati Ekananta Oetoyo dalam pemaparan materi mengatakan, Pemprov Jateng selama ini terus-menerus melakukan promosi potensi makanan lokal kepada masyarakat melalui pameran dan lomba produksi pangan yang diikuti peserta dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi.
“Tujuan kami mengenalkan kepada masyarakat sekaligus mengajak para pengelola pangan agar terus berkreasi untuk penganekaragaman pangan. Kami tidak menginginkan jika pameran dan lomba hanya sekedar kegiatan seremonial saja, tanpa mendatangkan imbas yang baik buat masyarakat,” ujarnya.
Krisnawati berharap lomba yang diselenggarakan itu dapat meningkatkan kreativitas masyarakat untuk dapat mengelola pangan lokal yang bercita rasa global yang tentunya dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
“Kami berharap pangan lokal yang ada ini harus dikelola baik, dikemas baik dan tentu harus punya nilai jual yang pastinya akan mendongkrak ekonomi masyarakat,” tandasnya. (abi/tm)