Mendagri Tjahjo Kumolo. FOTO:DOK/KEMENDAGRI

UNGARANNEWS.COM. JAKARTA- Jumlah petugas yang meninggal dunia terkait pelaksanaan Pemilu 2019 terus bertambah. Saat ini jumlah petugas KPPS yang meninggal berjumlah 272 orang.

“Jumlah bertambah, anggota wafat 272 dan sakit 1.878,” ujar komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik, kepada wartawan, Sabtu (27/4/2019).

Berdasarkan data tersebut, total petugas KPPS yang meninggal dunia dan sakit berjumlah 2.150 orang. Data ini diambil per pukul 18.00 WIB.

Jumlah anggota KPPS yang meninggal dunia ini bertambah 42 orang. Sedangkan jumlah anggota KPPS yang sakit bertambah 207 orang sejak pendataan pada Jumat (26/4) petang.

Menurut Evi, jumlah ini terus meningkat dikarenakan banyaknya jumlah yang sebelumnya belum dilaporkan. Evi mengatakan pihaknya saat ini masih menunggu laporan dari tingkat KPPS.

“Mungkin karena sebelumnya belum dilaporkan, kan semua sedang sibuk menjalankan tahapan. Proses situng juga kan menjadi perhatian semua penyelenggara di semua tingkatan. Tentu prinsipnya menunggu laporan,” kata Evi.

Terkait hal ini, KPU sudah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk memberikan dana santunan bagi keluarga korban petugas KPPS yang meninggal. KPU mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu besaran santunan dari Kemenkeu.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menanggapi begitu banyak petugas yang meninggal, mengatakan, pemerintah akan mengevaluasi pelaksanaan pemilu.

“Saya sebagai Mendagri dan atas nama pemerintah sangat prihatin banyaknya musibah, wafatnya, sakitnya anggota KPPS dan anggota Polri serta TNI wafat, karena tanggung jawab yang berat di lapangan. Hal Ini tentunya akan menjadi catatan evaluasi pemerintah setelah selesainya pileg dan pilpres serentak tahun 2019 ini,” kata Tjahjo sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (27/4/2019).

Ratusan orang petugas pemilu tersebut diduga mengalami kelelahan ketika bertugas di hari pemungutan suara, hingga proses penghitungan dan rekapitulasi perolehan suara di tingkat tempat pemungutan suara (TPS) dan kecamatan.

Sementara itu, terkait rekapitulasi penghitungan perolehan suara, Tjahjo meminta semua pihak untuk menaruh kepercayaan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebagai lembaga yang dipercaya independen dalam menyelenggarakan pemilu.

“Kita harus percaya kepada KPU, tugasnya berat, diawasi semua pihak sehingga KPU sebagai lembaga independen bisa mandiri sebagaimana ketentuan undang-undang,” ujar Tjahjo.

Pemilu serentak 2019 disebut sebagai pemilu paling rumit yang pernah diselenggarakan di Indonesia. Sebab dalam satu hari dilakukan pemungutan suara untuk lima pemilihan, yakni presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi dan anggota DPRD kabupaten/kota. (dtc/ist/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here