
UNGARANNEWS.COM. BREBES- Petani sayuran di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes mengeluhkan menurunnya harga komoditas sayuran Kubis. Akibat anjloknya harga jual kubis, para petani memilih untuk menunda masa panen.
Seperti dialami Agus (38), petani kubis asal Desa Batursari. Dia mengatakan, memilih menunda panen, meski tanaman yang telah dirawatnya sekian lama itu sudah waktunya dipanen.
“Ya mau bagaimana lagi, kalaupun dipanen sekarang jelas hasilnya tidak bisa menutup pengeluaran biaya yang telah dilakukan selama proses penanaman,” ungkapnya.
Dikatakan, saat masa panen datang para petani tetap harus mengeluarkan biaya operasional seperti halnya untuk membayar upah maupun transportasi menuju rumah. Beruntung jika ada pengepul yang bersedia mengambil langsung hasil panen dari ladang, sehingga dapat mengurangi biaya transportasi.
“Hal ini bukan hanya dialami saya, tetapi semua petani kubis juga mengalami yang sama. Sedih semua petani di sini,” keluhnya.
Menurut Agus, minggu sebelumnya, haga kubis sempat berada di angka Rp 2.000 hingga Rp 3.000/kilogram di tingkat petani. Kemudian, tiba-tiba anjlok dan berada di angka Rp 1.500/kilogram.
“Bahkan kemungkinan jika semakin banyak yang panen, maka harga bisa sampai hanya Rp 1.000/kilogram. Kata pengepul seperti itu. Mereka sekarang hanya sanggup bayar Rp 1.500/kilogram,” ujarnya.
Meski demikian, tidak semua petani menunda panen mereka, beberapa tampak sibuk memetik tanaman kubis meski jika di bandingkan luas lahan yang ada hanya beberapa orang petani saja yang beraktifitas.
“Ini hanya memetik untuk memenuhi pesanan, jumlahnya juga tidak banyak. Kebetulan yang pesan kenalan baik, tidak enak juga kalau sampai tidak dilayani,” kata Maskur, petani lainnya.
Dia berharap, dengan semakin dekatnya bulan Ramadhan yang sebentar lagi berlangsung, para petani berharap kondisi harga jual hasil pertanian bisa lebih membaik. (rateg/tm)