Petugas mengevakuasi korban tenggelam di sungai Progo. FOTO:DOK BASARNAS YOGYAKARTA

UNGARANNEWS.COM. BANTUL Tradisi padusan yang dilaksanakan masyarakat Jawa sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadan membawa korban di Bantul, Yogyakarta. Seorang korban hanyut di tempuran sungai Bedog dan Sungai Progo, Dusun Mangir Kidul, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Bantul, akhirnya ditemukan tadi malam.

Saleh Kumoro Jati (16) korban yang tenggelam beberapa hari lalu, akhirnya ditemukan 4,7 kilometer dari dia menjalani padusan dengan kondisi mengapung dan meninggal.

“Dari informasi tadi, jam 10 malam korban terlihat di daerah Sudo (Bendungan Sapon, Dusun Sawahan, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Bantul) dengan posisi di tengah Sungai. Tapi karena kurangnya peralatan dan penerangan, korban hanyut lagi,” kata Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto, Selasa (7/5/2019) dini hari tadi.

Tak ingin gagal mengevakuasi korban, Tim SAR Gabungan langsung bergeser ke jembatan Srandakan.

“Akhirnya pukul 23.36 WIB Tim SAR Gabungan yang standby di jembatan Srandakan lama melihat korban berada di utara jembatan, tepatnya sesudah bendungan Sapon dengan kondisi mengapung,” katanya.

“Selanjutnya Tim SAR Gabungan langsung berupaya mengevakuasi korban, saat dievakuasi korban sudah dalam kondisi meninggal dunia,” imbuh Pipit.

Pipit menjelaskan posisi korban saat ditemukan berada di sisi utara jembatan Srandakan lama, atau berjarak 4,7 kilometer dari lokasi hanyut kemarin, Senin (6/5) petang. Menurut Pipit, saat ini jenazah korban sudah berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan ke pinggir sungai.

“Saat ini (jenazah korban) sudah dibawa ke RSUD Wates,” ucapnya.

Sebelumnya, remaja asal Dusun Mangir Kidul, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Bantul, Saleh Kumoro Jati (16) tenggelam saat bermain di tempuran sungai Bedog dan Sungai Progo. Diduga Saleh hanyut usai terseret arus sungai.

Pipit mengatakan, kejadian bermula saat Saleh bersama 4 rekannya tengah mandi di tempuran sungai. Ketika tengah asyik mandi bersama temannya, tiba-tiba Saleh terseret arus di tempuran tersebut.

“Dari informasi yang didapat dari lapangan, jadi korban tadi lagi padusan sama teman-temannya. Terus tiba-tiba korban mandi ke tengah, kurang lebih 5 meter dari tepian sungai dan tenggelam,” katanya, Minggu (5/5).

Lanjut Pipit, hal tersebut diketahui salah seorang rekan korban yakni Fendi Pradana (17), dan selanjutnya Fendi berusaha menolong rekannya tersebut. Namun, karena derasnya arus sungai sempat membuat Fendi ikut hanyut.

“Fendi sempat berusaha menolong tapi malah ikut hanyut. Tapi Fendi berhasil selamat karena bisa ke tepian sungai,” ucapnya. (meks/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here