Rapat koordinasi lintas sektoral menyambut pengamanan Mudik Lebaran 2019 di aula Mapolres Semarang, Kamis (9/5/2019). FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. MAPOLRES- Kapolres Semarang AKBP Adi Sumirat mengatakan jumlah pemudik dari Jakarta tahun ini diperkirakan mencapai 22 juta orang. Sebagian besar diantaranya akan melalui jalur di Kabupaten Semarang.

Diperkirakan wilayah Kabupaten Semarang akan menjadi jalur titik krusial karena memiliki beberapa perlintasan menuju ke berbagai daerah tujuan,  seperti jalur utama ke Solo dan Yogyakarta.

Polres Semarang bersama jajaran dan Pemkab Semarang telah mengantisipasi kemacetan di beberapa jalur yang akan disebabkan kepadatan lalu lintas tersebut selama arus mudik maupun balik Idul Fitri 1440 Hijriah mendatang.

“Berkaitan pengamanan Lebaran ada beberapa ruas dan jalur yang perlu kami antisipasi karena padatnya lalu lintas arus mudik dan balik. Kami perlu koordinasi dan masukan dengan berbagai pihak untuk kelancaran para pemudik mendatang,” ujar AKBP Adi Sumirat saat memimpin rapat koordinasi Lintas Sektoral dalam rangka Kesiapan Pengamanan Perayaan Idul Fitri 1440 H di aula Mapolres Semarang, Kamis (9/5/2019).

Hadir dalam Rakor ini Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha mewakili bupati, Perwira Penghubung Kodim 0714 Salatiga, ormas agama, tokoh agama, Jasa Raharja, Jasa Marga, dinas terkait Pemkab Semarang, dan perwira seluruh jajaran Polres Semarang.

Dijelaskan AKBP Adi Sumirat, melalui rakor ini dapat dilaksanakan pendataan terkait sarana dan prasarana serta lokasi penempatan Pos Pengamanan (Pospam) dan pemusatan pengamanan di lokasi tujuan wisata yang bakal dipenuhi pengunjung.

“Kita perlu mempersiapkan pengamanan yang maksimal, jangan sampai ada kemacetan yang tak teratasi, semua harus kita pertimbangkan sejak awal. Hasil Rakor akan kita jadikan pedoman sebelum kita mengadakan gelar pasukan dan sarana prasarana guna menunjang pengamanan Lebaran 2019,” tandasnya.

Kabag Ops Polres Semarang Kompol Suraji dalam pemaparannya mengatakan sejumlah titik rawan kemacetan di jalur utama Kabupaten Semarang yang menjadi perhatian diantaranya, wisata Cimory, Bandungan, pertigaan Bawen, jalur Blotongan Tuntang, dan jalur Klero-Sruwen Tengaran.

“Di jalur utama rawan kemacetan perlu kesiapan personil yang memadai, dan Pospam di dekat lokasi untuk membantu pemudik yang kelelahan. Faktor lain yang perlu kita antisipasi yakni cuaca yang masih tidak menentu,” tandasnya.

Selain itu, lanjut Kompol Suraji, perlu dipersiapkan jalur alternatif, barikade (traffic Cone), sistem buka tutup pada arus lantas, pengawalan rombongan pemudik yang mengendarai motor, pemantauan lewat CCTV, dan koordinasi dengan Polres tetangga maupun instansi terkait.

Wabup Ngesti Nugraha mengatakan titik kerawanan perlu diperhatikan di jalur utama Ungaran-Tuntang. Ada beberapa spot kerawanan seperti rumah makan Bu Toha yang selalu ramai perlu diantisipasi agar tidak menimbulkan kemacetan.

“Kita turut dukung dan bantu pengamanan Polres Semarang. Nanti kita akan koordinasikan dengan dinas terkait, sarana dan prasarana akan kita siapkan untuk membantu pengamanan mudik lebaran,” ujarnya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here