
UNGARANNEWS.COM. AMBARAWA- Bupati Semarang H Mundjirin mengimbau masyarakat agar tidak belanja umpak-umpakan (berlebihan, red) menyambut lebaran Idul Fitri 1440 H. Pasalnya, jika daya beli masyartakat di pasar maka dapat memicu kenaikkan sejumlah harga kebutuhan pokok di pasar.
“Kalau belanja secukupnya saja dan jangan berlebihan. Sebab hal itu bisa memicu kenaikan harga yang tinggi karena berlaku hukum pasar,” ujar Mundjirin saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga bahan pokok jelang Lebaran di Pasar Projo Ambarawa, Jumat (31/5/2019).
Menurut Mundjirin dari hasil pantauan tersebut secara umum harga kebutuhan pokok serta ketersediaan barang kebutuhan pokok di pasaran masih relatif normal. Selain komoditas pokok seperti beras dan gula, harga daging sapi juga mengalami kenaikan harga yang wajar.
Kepala Diskumperindag Kabupaten Semarang Yosep Bambang Trihardjono melalui kabid Perdagangan Widada Mutiara menjelaskan harga daging sapi di Pasar Projo mencapai Rp 110-115 ribu. Sedangkan harga bawang putih yang sempat melambung hingga Rp 60 ribu sekarang menjadi Rp 35 ribu.
“Harga telur juga masih stabil dengan kenaikan yang wajar. Kita akan terus berkoordinasi dengan produsen untuk menjaga ketersediaan komoditas di pasaran,” terangnya.
Data di Diskumperindag hingga akhir Mei ini mencatat kenaikan harga daging ayam kampung sebesar Rp 10 ribu. Sedangkan harga daging sapi tetap. Harga beras C4 super juga stabil di angka Rp 11.500,- dan telur ayam ras stabil di harga Rp 21 ribu. Harga cabai merah keriting naik menjadi Rp 26.500,- dan kacang tanah stabil di harga Rp. 22.500,-.
Widada juga memastikan pihaknya telah menyiapkan armada untuk mendukung distribusi komoditas pokok. Sebab menurutnya kendala armada distribusi menjadi salah satu pemicu kelangkaan komoditas di pasaran yang menyebabkan kenaikan harga.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan Wigati Sunu yang juga ikut mendampingi Bupati mengatakan telah disiapkan sepuluh tenaga ahli termasuk dokter hewan untuk menjamin mutu daging di pasaran. Sepuluh personel itu akan bergerak memastikan mutu daging ayam dan sapi serta olahannya yang ada di pasar tradisional.
“Akan ada pergiliran dari para petugas itu. Sehingga daging ayam dan sapi yang ada di pasar tradisional dapat terjamin mutunya. Temuan daging yang tidak layak konsumsi akan dilaporkan ke satgas pangan untuk dilakukan tindakan tegas,” terangnya. (abi/tm)