
UNGARANNEWS.COM. WONOSOBO- Mayat berjenis kelamin laki-laki di dusun wilaya desa Timbang, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo yang ditemukan bersimbah darah, berhasil diidentifikasi, korban bernama Slamet Nurwanto (25) asal dusun Kaliduren Rt 08/03, Desa Duren Sawit, Leksono.
Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras Melalui Kasatreskrim AKP Heriyanto SH mengemukakan bahwa penemuan orang meninggal dunia di jalan setapak pinggir sungai serayu dusun wilaya desa timbang diduga terpeleset jatuh dan terkena benda tajam tumpul.
“Korban warga Duren Sawit, ditemukan meninggal dunia di jalan setapak menuju sungai Serayau,” ungkapnya.
Dari informasi tiga orang saksi yang berasal dari dusun wilaya timbang dan juga warga pacarmulyo yang mengenal korban menyebtukan bahwa pada hari Selasa, (11/6), sekira pkl.10.00 wib, saksi melihat korban sendirian berangkat mancing di sungai Serayu, dusun wilayah, desa Timbang.
Korban sempat beli satu bungkus rokok, minuman ringan dan membawa peralatan mancing yang dimasukkan kedalam tas. Korban berangkat mengendarai sepeda motor jupiter.
Sekita pukul 12.00 WIB, salah satu saksi pulang dari sawah, sewaktu melintas di jalan setapak, melihat korban tergeletak dengan posisi miring dan ada luka sobek di punggung sebelah kiri dan mengeluarkan darah dan masih menggendong tas peralatan mancing.
“Melihat hal itu, saksi kemudian minta tolong masyatakat dan melaporkan ke perangkat desa setempat,” katanya.
Selanjutnya kades timbang melaporkan hal tersebut ke polsek leksono, setelah di lakukan pemeriksaan dari polsek dan team medis puskesmas leksono dan team identifikasi polres wsb, korban mengalami luka sobek dipunggung sebelah kiri sepanjang , lima centimeter, dengan kedalaman 0,5 Cm, dan tulung rusuk patah sekitar 2 hingga 3 rusuk.
“Tulung rusuk yang patah mengenai paru – paru, sehingga sampai mengelurkan darah dari hidung dan mulut, dan korban meninggal di TKP,” katanya.
Dari hasil olah TKP pemeriksaan dari team medis dan saksi saksi diketahui bahwa korbanmasih bersatatus belum menikah, memiliki hobi mancing di sungai, dia bekerja di jakarata dan pulang untuk lebaran.
Sedangkan dari analisa team medis dokter puskesmas dan dokter RSUD wonosobo lukanya hanya titik, sobek di punggung, di perkirakan terken benda sajam , tumpul sehingga mengibatkan 3 rusuk punggung patah dan mengenai paru paru. Sehingga bisa mengeluarkan darah dari mulut dan hidung dan tidak ada luka lainnya tanda penganiayaan.
“Korban diperkirakan terpeleset jatuh di jalan setapak menuju sungai serayu dan terkena benda tajam tumpul berupa sebuah pisau yang di bawa korban di tas pancing korban, posisi tas di gendong di belakang, terbukti sewaktu di TKP tas yang menempel di punggug sobek dan pucuk pisau kelihatan keluar,” bebernya
Tempat darah pertama di ketemukan dan dengan tergeletaknya korban dengan jarak kurang lebih. 50 meter, dimungkinkan korban mau minta tolong ke rumah penduduk tidak kuat dan meninggal di TKP, jarak rumah penduduk dari tempat kejadian perkara sekitar 400 meter.
“Dugaan sementara kematian korban murni kecelakaan dan bukan karen penganiayaan, pihak keluarga sudah iklas dan jenazah sudah diserahkan untuk dimakamkan,” pungkasnya. (meks/tm)