
UNGARANNEWS.COM. PURWOREJO- Batu mirip kepala gajah yang ditemukan wisatawan di dalam Goa Seplawan mendapat perhatian dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Purworejo.
Tim diturunkan untuk melakukan pengecekan batu yang berada di dekat area meditasi tersebut, akhir pekan kemarin.
Dari hasil pengamatan, tim belum menemukan unsur-unsur yang dapat mendasari bahwa benda tersebut merupakan fosil atau benda cagar budaya.
Hal itu menjadikan mereka belum dapat merekomendasikan lebih jauh mengenai temuan tersebut kepada Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) untuk diteruskan ke BCB.
“Kami belum memiliki alasan bahwa itu merupakan cagar budaya atau fosil. Karena kami belum menemukan unsur, ya kami belum bisa meneruskannya,” kata Sajiyono, Kasi Kesejarahan Museum Cagar Budaya dan Nilai Tradisi Dinparbud.
Diungkapkan, pihaknya melakukan berbagai pengamantan di lokasi temuan. Setidaknya memang ada dua sisi yang dapat dibidik dari keberadaan profil gajah itu.
“Jika mengambil gambar dari sisi kanan memang tampak seperti kepala gajah. Tapi kalau dari sisi lain akan sangat berbeda,” ungkapnya.
Perbedaan itu sangat jelas karena di sisi yang tidak tampak seperti kepala gajah, ditemukan rongga yang cukup lebar dimana bentuk kepala hanya berada di lapisan luar.
“Kami juga sempatkan mengunjungi Gua Nguwik yang pernah ditemukan fosil hewan,” lanjutnya.
Untuk Nguwik, sudah dipastikan bahwa benda-benda yang ada merupakan peninggalan zaman dulu. “Dan itu sudah mendapat pengakuan dari BCB,” sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah batu berbentuk mirip kepala seekor gajah itu ditemukan kali pertama oleh Jarot Mahardika (31), warga Negara Indonesia yang menetap di negara Jepang, saat berwisata di Goa Seplawan bersama 2 orang temannya dan 1 orang guide tour warga setempat pada Kamis (27/6).
Jarot melihat batu tersebut di dinding goa dengan ketinggian sekitar 3 meter, setelah sebelumnya melakukan konsentrasi beberapa menit di area meditasi, tidak jauh dari tangga turun di mulut goa. (meks/tm)