Almahum Sutopo bersama keluarga dan tim medis saat menjalani pengobatan. FOTO:ISTIMEWA

UNGARANNEWS.COM. JAKARTA- Jenazah Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho rencananya akan dipulangkan ke Indonesia hari ini. Lokasi pemakaman berdasarkan musyawarah terakhir keluarga menyetujui di makamkan di Boyolali.

“Untuk pemakaman, permintaan dari bapak-ibu pak Topo itu dimakamkan di Boyolali. Permintaan Pak Topo sendiri dimakamkan di Pondok Ranggon. Jadi istrinya pak Topo mengikuti keinginan dari orangtua Pak Topo, jadi opsi pertama adalah di Boyolali,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo saat dihubungi, Minggu (7/7/2019).

Kasub Bidang Media BNPB, Teguh Harjito, menambahkan jenazah almarhum setiba di Indonesia akan disemayamkan di rumah duka di Perumahan Raffles Hills, Depok, Jawa Barat. Teguh mengatakan saat ini pihaknya tengah bersiap-siap untuk menerima kedatangan jenazah Sutopo.

“Di rumah beliau di Raffles Hills (disemayamkan), ini kita juga udah siap-siap untuk menerima kedatangan jenazah di rumah Pak Topo (Alm),” katanya.

Lokasi pemakaman almarhum sempat dimusyawarakan pihak keluarga karena almarhum pernah berpesan kepada istrinya jika meninggal agar dimakamkan di Pondok Rangon dekat rumah istrinya.

Semasa hidup Sutopo Purwo Nugroho (49) dikenal sebagai tokoh yang berdedikasi pada kebencanaan di Indonesia.

Putra pasangan Suharsono Harsosaputro dan Sri Roosmandari ini berpulang sekitar pukul 02.20 waktu setempat atau sekitar pukul 01.20 WIB di St. Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, Tiongkok, setelah dirawat sejak 15 Juni 2019.

Berdasarkan komunikasi istri Sutopo, Retno Utami Yulianingsih dengan sekretaris pribadi Sutopo disebutkan, almarhum ingin dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Jakarta Timur karena dekat dengan rumahnya. Adapun kediaman almarhum di Raffles Hills Blok I6 No.15 Harjamukti, Cimanggis, Sukatani, Tapos, Kota Depok, Jawa Barat, 16454.

“Bapak dulu pernah bilang ke saya, kalau meinggal dunia minta dimakamkan di Pondok Rangon biar dekat,” kata Retno Utami Yulianingsih dalam percakapan WA dengan sekretaris pribadi Sutopo seperti dikutip Beritasatu, Minggu (7/7/2019).

Namun kata Retno Utami Yulianingsih, ayahanda Sutopo ingin dimakamkan di kampung halamannya Boyolali, Jawa Tengah. “Ayahnya Pak Topo sepertinya ingin di Boyolali,” kata Retno Utami Yulianingsih.

Menurutnya, hingga kini pihak keluarga belum dapat memastikan jenazah Sutopo akan dimakamkan dimana.

Sutopo meninggal setelah berjuang melawan penyakit kanker paru-paru yang dideritanya. Ia didiagnosa penyakit mematikan tersebut sekitar awal Desember 2017.

Pria yang dianugrahi Asian Of The Year 2018 itu sebelumnya bertolak ke Guangzhou pertengahan bulan lalu untuk pengobatan. Sutopo mengatakan bahwa kankernya sudah menyebar. Saat itu itu ia meminta doa dan restu dari para netizen menjalani satu bulan pengobatan di Guangzhou.

Dukungan Keluarga

Semasa hidup almarhum menceritkan dukungan dari keluarga memberikan kekuatan terbesar Sutopo yang tengah berjuang melawan penyakit kanker paru standium IV A.  Sutopo bersyukur, istri dan kedua anaknya tak pernah lelah mendoakan dia.

“Ketika saya divonis, istri saya kena (serangan) jantung. Saya kasihan juga,” tutur Sutopo seperti dikutip dari Kompas.

Jika ingat sang buah hati, Sutopo mengaku kerap kali menangis.

“Saya dideketin anak saya, (dia bertanya), ‘Papa gimanakeadaannya?’ (Saya jawab),

‘Ya enggak papa‘. (Kata anak saya), ‘Bohong! Papa sakit ya?’,” kata Sutopo yang tak bisa menyembunyikan linangan air mata.

“Anak saya yang kuliah di Undip juga sering telepon. ‘Pak, gimana sakit, enggak?’ Dia pernah nangis. Saya kalau cerita anak gini, saya ikut nangis. (Kata anak saya), ‘Pak yang kuat. Besok aku wisuda, aku pengin Papa ada,” lanjut dia dengan suara dalam dan terseret.

Sutopo kini ikhlas menjalani hidupnya. Bekerja dan melayani masyarakat bagi dia adalah ibadah. Penyakit tak lagi jadi ketakutannya karena kematian adalah sebuah keniscayaan.

“Makna hidup itu bukan ditentukan panjang pendeknya usia, tapi seberapa besarnya kita bermanfaat buat sesama,” kata Sutopo.

BIODATA:

Nama lengkap dan gelar: Dr Sutopo Purwo Nugroho, MSi, APU

Tempat/tanggal lahir: Boyolali/7 Oktober 1969

Pendidikan:

  • SD-SMA di Boyolali
  • S1 Fakultas Geografi UGM
  • S2 Program Studi Pengelolaan DAS IPB
  • S3 Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan IPB

Karya, antara lain:

  • 77 artikel di jurnal nasional
  • 7 tulisan di jurnal internasional
  • 13 buku
  • Sejumlah artikel di media massa dan makalah yang tidak diterbitkan. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here