UNGARANNEWS.COM. BANYUMAS- Polisi berhasil menangkap pelaku mutilasi yang potongan tubuhnya dibakar di Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Banyumas, Jawa Tengah. Pelaku sendiri diketahui merupakan seorang residivis kasus penculikan. Sedangkan korban adalah seorang perempuan warga Bandung, Jawa Barat.
“Penangkapan dilakukan di wilayah Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Kemudian untuk pelaku sendiri ini adalah seorang residivis atas nama berinisial DP,” kata Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun kepada wartawan dilokasi, Kamis (11/7/2019) malam.
Pelaku ditangkap sekitar pukul 18.30 WIB. Polisi kemudian segera melakukan penyelidikan kembali dengan membawa pelaku di TKP sejak Kamis (11/7/2019) malam hingga Jumat (12/7/2019) dinihari.
Berdasarkan pantauan di lokasi, pelaku menunjukkan lokasi pembuangan potongan tubuh tersebut di bawah gorong-gorong, tepatnya Kecamatan Sempor, Kebupaten Kebumen. Tim INAFIS Polres Banyumas langsung melakukan olah TKP untuk mencari barang bukti lainnya.
Di lokasi tersebut, potongan tubuh yang dibuang juga dibakar oleh pelaku dengan menggunakan ban. Di lokasi itu masih tercium bau gosong daging terbakar yang masih sangat menyengat.
Polisi juga sempat membawa pelaku untuk menunjukkan lokasi lainnya, saat pelaku membuang parang yang diduga digunakan untuk memotong-motong tubuh korban.
Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun memimpin langsung proses pengungkapan kasus tersebut hingga mencari potongan tubuh lainnya.
Pelaku bahkan diminta turun untuk kembali menunjukkan lokasi saat membakar potongan tubuh korbannya. Di lokasi tersebut, pelaku menunjukkan dua lokasi yakni di bawah gorong-gorong dan di selokan yang sama berjarak sekitar 3 meter.
Sebelumnya penemuan potongan tubuh ini dilaporkan oleh warga Senin (8/7) sore. Awalnya warga melaporkan temuan potongan daging berukuran besar yang tampak hangus.
Lokasi penemuan potongan tubuh tersebut berada di jarak sekitar 50 meter dari batas Kabupaten Banjarnegara-Banyumas. Potongan tubuh manusia itu ditemukan di selokan pinggir jalan desa di tengah hutan pinus milik Perhutani. Kondisi lokasi ini sehari-hari sepi dan jarang dilalui penduduk. Letaknya pun jauh dari permukiman warga.
Hingga saat ini kasus pembunuhan tergolong tersadis di Jawa Tengah sepanjang tahun ini masih ditangani Polres Banyumas guna pengembangan penyelidikan lebih lanjut. (dtc/muz)