UNGARANNEWS.COM. UNGARAN BARAT- Diduga disebabkan tiupan angin kencang sebuah rumah milik Mbah Sutiyem (83) di RT 07 RW 04 Sembungan, Kelurahan Ungaran, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, ambruk sebagian bangunannya.
Kejadian sekitar pukul 21.00 WIB, kemarin malam, saat penghuni rumah sedang beristirahat di kamar. Beruntung bangunan yang roboh tidak mengenai tubuh Mbah Sutiyem. Ia selamat meski sempat mengalami syok berat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Heru Subroto mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan ke lokasi sekaligus mengambil tindakan terhadap musibah yang dialami Mbah Sutiyem.
“Begitu mendapat kabar rumah Mbah Sutiyem ambruk Tim BPBD langsung menuju ke lokasi. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, Mbah Sutiyem saat ini sudah tinggal sementara di rumah saudaranya,” ujarnya kepada UNGARANNEWS, Senin (29/7/2019).
Disebutkan, penyebab kejadian diduga karena kondisi bangunan rumah korban seluas 150 m2 tersebut sudah reyot dan lapuk. Kayu penyanggah atap rumah tidak kuat menahan berat genteng hingga ambruk sebagian.
“Tindakan untuk mengantisipasi jatuhnya korban untuk sementara Mbah Sutiyem dititipkan ke rumah saudaranya. Seluruh perabotan dan perlengkapan rumah tangga sudah dikeluarkan agar tidak rusak ketika terjadi ambruk susulan,” ungkapnya.
BPBD Kabupaten Semarang akan melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial untuk memberikan bantuan dan penanganan lebih lanjut terhadap kondisi rumah yang sudah tidak layak huni tersebut.
“Kita masih melakukan koordinasi dengan dinas dan instansi terkait, penanganan selanjutnya masih akan kita bahas dalam rapat bersama. Untuk sementara tadi kita sudah serahkan bantuan logistik kepada Mbah Satiyem,” jelasnya.
Heru sekaligus memberi imbauan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati di musim kemarau terkadang angin bertiup kencang. Sering menyebabkan rumah dan pohon roboh.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati, terutama mengantisipasi kebakaran yang rawan terjadi akibat suhu panas,” tandasnya. (abi/tm)