Ratusan ton ikan mati mendadak secara massal di waduk Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. FOTO:IST/DOK HUMAS

UNGARANNEWS.COM. WONOSOBO- Fenomen kematian ikan massal secara mendadak di waduk Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo  masih berlangsung. Kelompok petani nelayan setempat mengaku ikan yang mati sudah mencapai 150 ton, dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 2 miliar lebih.

“Kalau kerugian yang diderita  petani nelayan waduk wadaslitang cukup besar, kita taksir milyaran, dari perhitungan yang dilakukan ikan yang mati milik kelompok tani nelayan sudah mecapai 150 ton lebih,” ungkap Ketua Kelompok Tani Nelayan Waduk Wadaslintang,  Suratno.

Menurutnya, hingga saat ini kematian masih terus terjadi, petani belum memiliki solusi terhadap kasus tersebut. Kerugian diperkirakan akan terus bertambah. Padahal sebagian besar anggota kelompok tani nelayan waduk mengandalkan hutang dari bank untuk mendukung usahanya.

“Kami berharap pemerintah bisa menfasilitasi dan membantu petani yang mengalami kerugian, utamanya yang berhutang kepada bank bisa mendaptkan keringanan pengembalian,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga berharap pemerintah daerah bisa memberikan bantuan benih ikan kepada petani untuk berusaha kembali, serta menurunkan tim ahli perikanan untuk mencari penyebab kematian massal ikan di karamba  waduk Wadaslintang,

“Kalau tidak ada bantuan dari pemkab, petani karamba terancam bangkurt dan tidak dapat bangkit lagi,” ucapnya. (meks/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here