Mahasiswa KKN Unisla dan Ibu PKK Sugihwaras meggolah bonggol pisang dijadikan kripik crispy yang gurih dan renyah.

UNGARANNEWS.COM. LAMONGAN- Bonggol pisang merupakan bagian batang pohon pisang yang dibuang setelah diambil tandan buahnya dan ditebang. Rasanya terbuang percuma, padahal bonggol pisang bisa dibuat olahan makanan yang gurih dan renyah. Benarkah?

Adalah inovasi para mahasiswa KKN dari Universitas Islam Lamongan (Unisla) Jawa Timur bersama warga Lamongan yang menyulap bonggol pisang menjadi makanan ringan, yakni crispy bonggol pisang.

“Inspirasinya dari banyaknya bonggol pisang yang menjadi limbah karena tidak dimanfaatkan oleh warga. Banyak bonggol pisang yang terbuang sia-sia, melihat hal ini kami akhirnya terpikirkan untuk memanfaatkannya sebagai produk makanan, hingga muncullah ide bonggol crispy ini,” kata salah satu mahasiswi Unisla, Idiya yang bersama teman-temannya KKN di Desa Sugihwaras, Kecamatan Sugio, Selasa (30/7/2019).

Pada umumnya, lanjut Idiya, setelah pisang berbuah dan jantung pisang diambil, pohon pisang dibiarkan atau dibuang karena dianggap tak ada gunanya. Padahal, kata Idiya, berdasarkan studi yang mereka lakukan ternyata bonggol pisang bermanfaat untuk merendahkan disentri, pendarahan usus, amandel dan melancarkan pencernaan.

“Bonggol itu sisa tebangan pohon pisang yang telah tua. Biasanya, pangkalnya ini yang dibiarkan teronggok begitu saja dan tak termanfaatkan,” jelas Idiya sambil menyebut sejumlah kandungan yang ada di dalam bonggol pisang seperti protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor dan zat besi.

Sementara cara membuat bonggol pisang crispy yang mereka beri nama ‘Bang Cris’ inipun terbilang cukup mudah. Menurut Idiya, bonggol pisang dibersihkan untuk kemudian dipotong tipis-tipis.

“Bonggol pisang yang telah dibersihkan dan dipotong tipis-tipis ini kemudian dimasukkan ke dalam air garam untuk kemudian direndam selama satu hari,” terang mahasiswa jurusan kebidanan di Unisla Lamongan ini.

Selanjutnya, kata Idiya, setelah direndam selama 1 hari, bonggol pisang ini ditiriskan dan dicampur dengan adonan tepung dan bumbu rempah yang sebelumnya sudah disiapkan.

“Lalu bonggol pisang digoreng menggunakan minyak hingga matang dan kering, tiriskan keripik dan diberi rasa sesuai selera,” papar Idiya seraya menyebut pisang yang enak dibuat crispy adalah jenis pisang kepok, raja, dan pisang awak atau masyarakat Lamongan menyebut dengan nama pisang klutuk.

Kepala Desa Sugihwaras, Kecamatan Sugio, Arofik mengaku senang dengan inovasi yang dikembangkan mahasiswa KKN dan anggota PKK di desanya ini. Ke depan, kata Arofik, pihaknya berharap agar ‘Bang Cris’ ini bisa menjadikan home industry dan menjadi salah satu andalan desa.

“Rasanya lezat dan kaya gizi. Bahan bakunya juga sangat mudah didapatkan di sekitar desa ini, yaitu tinggal mencari di sawah dan bisa meningkatkan ekonomi di desa ini,” jelas Arofik. (dtc/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here