Pohon tumbang diduga sebabkan transmisi Ungaran di Gunungpati di police line Polda Jateng. FOTO:RMOLSUMSEL/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. SEMARANG – Kepolisian Daerah Jawa Tengah melakukan penuelusuran terkait blackout di Jakarta. Salah satunya menyelidiki kasus ledakan di jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di Semarang yang sempat meledak.

Hasil kesimpulan sementara yaitu adanya kerusakan Sutet di Gunungpati Semarang akibat pohon yang terlalu tinggi.

Tim yang melakukan penelusuran yaitu Dirreskrimsus Polda Jateng dan Tim, Dir Pam Obvit dan tim, Ditkrimum Polda Jateng, Reskrim Polrestabes Semarang, dan Reskrim Polres Semarang sejak pagi kemarin.

Dari penelusuran diketahui hari Minggu (4/8) kemarin sekitar pukul 12.30 WIB PLN Ungaran menerima laporan kalau Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi Ungaran mengalami gangguan (trip ) tidak kuat menahan daya beban. Setelah di cek dan di telusuri penyebabnya ada di tower transmisi 434 – 435 di Desa Malon Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang.

Setelah dilakukan penelusuran, penyebab kerusakan tower transmisi akibat adanya pohon yang melebihi batas Right of Way (ROW) setinggi 8,5 meter yang mengakibatkan loncatan listrik atau flash.

“Kerusakan tersebut diakibatkan oleh adanya pohon yang ketinggian melebihi batas ROW sehingga berakibat Flash yang dapat disertai bunyi ledakan,” jelas Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes (Pol) Agus Triatmaja.

“Timbulnya ledakan bukan akibat dari sabotase ataupun terorisme,” imbuhnya.

Dua tiang yang kabelnya melintang di bawah Sutet di Gunungpati, Semarang segera diberi garis polisi. Pohon-pohon juga terlihat bekas ditebang. Dari informasi ada 2 warga luka dan salah satunya dilarikan ke rumah sakit.

“Karena tegangan sangat tinggi Loncatan listrik tersebut mengakibatkan terjadinya ledakan dan dapat mencederai orang di sekitarnya. Pohon sudah dilakukan penebangan sore hari itu juga,” pungkas Agus.

Keterangan polisi tersebut juga dikuatkan informasi dari warga sekitar lokasi kejadian. “Ada 4 kali suara dueer (ledakan),” kata Puniah, warga setempat.

Pepohonan yang sempat terbakar membuat warga panik. Puniah pun berusaha menyelamatkan barang sebisanya dari rumahnya.

Di Jakarta, Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani mengakui proses listrik mati yang melanda sejumlah wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, hingga Banten berjalan lambat.

Listrik padam berlangsung hingga berjam-jam dan baru malam kembali menyala, meskipun belum menyeluruh.

“Kami mohon maaf pak prosesnya lambat, kami akui prosesnya lambat,” kata Sripeni di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Kantor Pusat PT PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Sripeni menjelaskan awal masalah terjadinya peristiwa mati listrik di sejumlah wilayah di Jateng, Jabar, DKI Jakarta, hingga Banten. Ia menyatakan terjadi masalah di Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran- Pemalang.

Ia mengatakan sistem kelistrikan di Jawa-Bali terdapat dua sistem, yaitu sistem utara dan selatan. Masing-masing dari sistem itu terdapat dua sirkuit atau jaringan, sehingga total ada empat jaringan. Menurutnya yang bermasalah pada jaringan utara

“Jadi pada di utara, Ungaran, Pemalang pertama terjadi gangguan pada pukul 11.48 WIB, kemudian sirkuit, jadi terjadi gangguan, dua line terjadi gangguan,” ujarnya. (dtc/cnn/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here