Pelaksanaan wukuf menuju padang Arafah. FOTO:ISTIMEWA

UNGARANNEWS.COM. MEKKAH- Jemaah  Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci terus bertambah, jumlah jemaah yang meninggal sebelum melakukan wukuf di padang Arafah hari ini, sudah mencapai 100 orang.

Dari data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji (Siskohat) Kementerian Agama per tanggal 9 Agustus pukul 15.19 waktu Arab Saudi, jemaah RI sudah 101 orang yang wafat.

Adapun yang sudah mendarat di Tanah Suci sudah melebihi angka 215 ribu jemaah haji Indonesia (termasuk petugas haji). Mereka berasal dari 529 kelompok terbang (kloter).

Puncak haji sendiri rencananya akan dimulai pada 9 Agustus 2019 (8 Zulhijah) dengan wukuf di Arah. Lalu berlanjut bergerak ke Muzadlifah dan Mina, serta kembali lagi ke Mekah. Rangkaian aktivitas haji ini disebut sebagai Armuzna.

Ustaz Teuku Othman, pembimbing jemaah haji khusus Maktour menjelaskan, bagi jemaah yang belum sempat wukuf namun sudah dipanggil Allah SWT maka sejatinya pihak travel bertanggung jawab untuk memba’dalkan (mewakilkan).

“Jadi nanti akan diba’dalkan kepada orang yang ditunjuk oleh travelnya. Lalu akan keluar sertifikat yang mengatakan siapa yang memba’dalkan, siapa saksi-saksinya,” lanjutnya.

Ustaz Teuku Othman, pembimbing jemaah haji khusus Maktour menjelaskan, bagi jemaah yang belum sempat wukuf namun sudah dipanggil Allah SWT maka sejatinya pihak travel bertanggung jawab untuk memba’dalkan (mewakilkan).

“Jadi nanti akan diba’dalkan kepada orang yang ditunjuk oleh travelnya. Lalu akan keluar sertifikat yang mengatakan siapa yang memba’dalkan, siapa saksi-saksinya,” lanjutnya.

Kuota haji Indonesia pada tahun 2019 sendiri mencapai 231.000 orang, yang terdiri dari kuota haji reguler 214.000 orang dan kuota haji khusus sebanyak 17.000 orang. Kuota haji khusus ini terdiri atas kuota jemaah haji khusus sebanyak 15.663 orang dan kuota petugas haji khusus 1.337 orang. (dtc/abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here