Korban bersama salah satu pelaku, dan lokasi penemuan mayat korban dalam karung. FOTO:TRIBUN/COLASE

UNGARANNEWS.COM. TEGAL- Pembunuhan sadis dilatari dugaan cemburu dan sakit hati berhasil diungkap Polres Tegal. Kejahatan ini terkuak setelah polisi mendapatkan laporan penemuan mayat yang tinggal tulang, pada Jumat (9/8/2019) siang lalu.

Kondisi mayat mengenaskan, kedua kaki dan tangannya terikat dan dimasukkan ke dalam karum. Belakangan identitas korban diketahui seorang gadis berinisial NH (16) warga Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal.

Hasil autopsi menunjukkan, jasad NH sudah meninggal dunia dan membusuk sekitar tiga bulan yang lalu.

Setelah melakukan penyelidikan selama hampir sepekan, petugas akhirnya berhasil meringkus orang tersangka yang diantaranya, dua gadis teman sebaya korban yang masih di bawah umur.

Motif pembunuhan sadis ini berhasil diungkap setelah tim penyidik Unit PPA Reskrim Polres Tegal memeriksa kelima tersangka secara marathon.

Kapolres Tegal AKBP Dwi Agus Prianto SIK MH, melalui Kasat Reskrim AKP Bambang Purnomo SH MH secara lugas menyatakan, setidaknya ada tiga motif mendasar yang melatar belakangi pembunuhan yang dilakukan secara spontan tersebut.

”Bila kita tarik garis besarnya dari hasil penyidikan kelima pelaku, ada tiga hal mendasar yang memicu terjadinya aksi pembunuhan itu. Yang pertama karena sakit hati, kedua faktor cemburu, dan yang ketiga didorong rasa kesetiakawanan diantara pelaku,” katanya di sela-sela mendampingi tim Bapas Pekalongan Rabu (14/8).

Dia mengaku, pihaknya sudah secara resmi menetapkan 5 tersangka. Mereka terdiri dari 3 laki-laki berusia dewasa dan 2 orang perempuan masih di bawah umur. Kelimanya dalam insiden tersebut memerankan perannya masing-masing.

Dia menegaskan bahwa kelimanya terlibat secara langsung dalam insiden pembunuhan tersebut. Hal ini berdasarkan pemeriksaan disertai penyelidikan intensif yang dilakukan anggota  dan berdasarkan alat bukti yang ditemukan didukung keterangan saksi.

”Jadi mereka berbagi peran. Ada yang berperan memegang dan mengikat tangan korban, memegang kaki korban, dan ada pelaku yang melakukan aksi persetubuhan dengan korban sebelum akhirnya mencekiknya hingga korban tewas,” jelasnya.

Dia menegaskan, kedua tersangka perempuan di bawah umur itu berinisial EL, 16 dan IS, 17. Keduanya saat ini secara intensif menjalani proses pendampingan dari pihak Bapas Pekalongan. Sementara tiga tersangka berjenis kelamin laki-laki yang berhasil diamankan yakni berinisial AM, MS, dan SA. Di antara ketiga tersangka tersebut ada yang menjalin hubungan asmara dengan korban.

Dari pengakuan sementara, lanjut dia, tersangka EL mengaku pernah disakiti oleh korban lantaran kekasihnya direbut oleh korban. ”Di sisi lain, ada tersangka yang mengaku tersinggung dengan perkataan korban, baik di dunia maya maupun di kesehariannya,” ungkapnya.

Setelah menghabisi korban menjelang waktu magrib lima bulan lalu, kelima tersangka tersebut mengaku tidak pernah menenggok keberadaan jasad korban yang dibungkus dalam karung di dalam rumah kosong tersebut.

Sebelumnya, jasad NH ditemukan warga sekitar dalam kondisi hanya tinggal tulang-belulang dengan tangan dan kaki terikat pada Jumat (9/8/2019) lalu, sekitar pukul 11.00 WIB.

Korban diduga menjadi korban pembunuhan karena melihat kondisinya terikat di dalam karung. Anak dari pasangan Imam Maliki dan Soisah itu dikabarkan menghilang 5 bulan terakhir jelang bulan Ramadan.

Sementara itu, korban dugaan pembunuhan sudah dimakamkan di TPU Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara, Senin (12/8) siang. Sejumlah sanak keluarga korban dan masyarakat sekitar ikut melihat pemakaman korban yang masih belia tersebut.

Selain masyarakat, pihak Polres Tegal juga hadir dalam pemakanan untuk memberikan pengamanan dan keamanan prosesi pemakaman. (rateg/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here