Lokasi empat orang diduga oknum Polda Jateng melakukan kekerasan menodong manajer Karaoke Excellent Bandungan dengan pistol, Kamis (4/9/2019). FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. BANDUNGAN-  Kasus dugaan kekerasan dilakukan empat pelaku diduga oknum Polda Jateng di tempat hiburan Karaoke Excellent Bandungan, Kabupaten Semarang menyisikan rasa ketakutan para karyawan. Salah satunya, Afiq (23) yang sempat diborgol dan disekap para pelaku.

“Saya diborgol cukup lama, hampir satu jam sampai saya kencing di celana. Saya takut karena saya merasa tidak salah apa-apa. Mengakunya anggota Polda Jateng tapi caranya membuat saya ketakutan,”  ujarnya kepada UNGARANNEWS seusai dimintai keterangan petugas Propam gabungan Polres Semarang dan Polda Jateng di Karaoke Excellent, Kamis (5/9/2019).

Dituturkan Afiq kejadian dialami setelah keempat oknum selesai ngeroom bersama Pemandu Karaoke (PK) freelance. Kemudian mereka mengamuk di depan meja kasir saat ditagih pelunasan pembayaran karaoke. Dia saat itu sedang melayani pengunjung kemudian dijadikan sasaran kemarahan keempat oknum.

Keempat oknum dikatakan Afiq seperti mencari-cari kesalahan karyawan dengan menuduh sebagai pemakai narkoba. Karena itu mereka meminta karyawan melakukan tes urin.

“Awalnya penjaga kasir mau dites urin, alasannya karena diduga memakai narkoba tapi tidak jadi. Saya kemudian yang dijadikan sasaran dituduh memakai narkoba. Alasannya wajah saya seperti pemakai narkoba,” tutur Afiq dengan perasaan masih diliputi ketakutan.

Keempat oknum kemudian menggiringnya masuk ke salah satu ruangan karaoke untuk dites urin. Namun kedua tangannya diborgol karena dianggap akan melarikan diri.  Untuk mengetahui hasil tes sambil menunggu ia dimasukkan ke dalam ruangan dengan kedua tangan masih terborgol.

“Cukup lama saya diborgol dan dimasukkan ruangan. Hasilnya saya katanya biasa, saya tidak terbukti pakai narkoba. Saya tidak tahu pasti apakah alat yang digunakan itu asli untuk tes urin atau bukan, bentuknya seperti tespack,” tambahnya.

Akibat perlakuan yang dialami, Aliq mengaku masih merasakan takut ketika membayangkan kejadian yang dialami saat itu. Ia tidak hanya diperlakukan secara kasar namun juga digertak dengan ancaman-ancaman hingga membuatnya merasa tertekan.

“Saya bersyukur kasus ini mendapat penanganan serius dari petugas kepolisian. Semoga diusut tuntas dan ditindak  ditegas. Saya berharap kejadian seperti yang saya alami tidak terjadi pada orang lain,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, empat orang yang mengaku sebagai anggota Polda Jateng melakukan aksi coboi di karaoke Excellent Bandungan, Kabupaten Semarang, Kamis (5/9/2019) dini hari tadi sekitar pukul 02.30 Wib.

Mereka mengamuk saat diminta membayar kekurangan sewa room dan minuman. Bahkan, salah satu oknum sempat mengancam dan menodongkan pistol ke arah manajer karaoke Excellent, Pristiyono.

Tidak hanya itu, salah satu karyawan karaoke sempat diborgol pelaku dengan alasan  melawan petugas kepolisian. Saat itu mereka tidak mau membayar karena alasan keberatan dengan pajak yang dikenakan sebesar 15 persen. Selain itu beralasan pemandu karaoke (PK) freelance yang menemaninya selama berkaraoke kurang baik.

“Saya mendapatkan informasi dari orang yang membawa rombongan itu, salah satu diantara rombongan itu berinsial E dia anggota Reserse Narkoba Polda Jateng. Terkait kejadian ini, siang ini kita akan laporkan. Rencana kalau tidak ke Polres Semarang ke Polda Jateng,” ujar Manager Karaoke Excellent Pristiyono yang sempat ditodong pistol oleh pelaku. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here