
UNGARANNEWS.COM. TEGAL- Para pelajar SMK ini patut diacungi jempol. Mereka berhasil membuat motor chopper dan red rock. Yang membuat luar biasa lagi, bahan-bahan yang digunakan tidak harus menggunakan bahan dari toko, tapi memanfaatkan barang-barang bekas.
Itulah karya pelajar SMK Bhakti Praja (BP) Adiwerna, Kabupaten Tegal. Mereka mampu membuat sepeda motor gaul. Karya tersebut tak lepas dari langkah para dewan guru di sekolah tersebut, yang mengajak anak didiknya untuk membuat karya.
Sepeda motor tersebut yakni, motor chopper yang pernah dipakai Presiden Joko Widodo dan motor red rock. Untuk membuat motor tersebut, para pelajar ini tidak harus menggunakan bahan dari toko. Tapi memanfaatkan limbah industri rumahan logam yang banyak tersebar di lingkungan sekitar sekolah. Peralatan yang digunakannya pun terbilang masih sederhana. Mereka membuat kedua sepeda motor itu bukan dengan cara memodifikasi.
”Siswa membuatnya benar-benar dari nol sampai jadi sepeda motor. Tidak memodifikasi. Mereka mengolah barang bekas yang tidak terpakai,” kata Kepala Program Studi Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM), Adi Fuju Harsono, saat ditemui di sekolahnya.
Pemanfaatan barang-barang bekas itu antara lain untuk membuat kerangka bodi, knalpot, jok, dan tangki BBM. Barang-barang bekas itu didapat dari industri rumahan logam yang banyak terdapat di lingkungan sekitar sekolah. Sedangkan untuk mesinnya, siswa merakitnya dari komponen-komponen yang dibeli secara terpisah.
”Jadi bukan mesin utuh atau sudah jadi, tapi siswa juga merakit sendiri mesinnya. Sehingga mereka tahu cara membuat mesin motor seperti apa,” ujar Adi.
Walau masih belum sempurna, sepeda motor chopper karya siswa tersebut tak kalah dengan sepeda motor yang dibuat di bengkel-bengkel motor custom profesional. Ciri khas sepeda motor bergaya chopper itu terlihat dari stang yang tinggi, tangki kecil, hingga posisi jok yang sangat rendah.
Pembuatan dua sepeda motor jenis chopper dan red rock itu dikerjakan tidak sampai tahunan. Mereka para siswa mengerjakan dalam kurun waktu empat bulan. Biaya pembuatannya sekitar Rp 6 juta per motor.
”Sepeda motor bisa dikendarai walaupun masih perlu disempurnakan karena alat-alat untuk membuatnya juga manual, bukan alat yang digunakan di industri. Ke depan, harapannya bisa membuat pesanan sepeda motor yang sama,” kata dia.
Salah satu siswa kelas XII TBSM, Sindoro Iza mengungkapkan, pembuatan yang paling sulit adalah pada bagian rangka.
”Untuk rangka dicari dari loakan-loakan besi. Yang masih bisa dipakai diolah,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala SMK Bhakti Praja Adiwerna Erfan Suparmono mengaku bangga dengan karya sepeda motor bergaya chopper dan red rock yang dibuat siswanya. ”Mereka kami ajak berinovasi menghasilkan karya dengan memanfaatkan limbah besi. Di Kecamatan Adiwerna ini kan sentra home industri logam, jadi limbah yang tidak terpakai bisa dimanfaatkan,” ucapnya.
Ide inovasi motor tersebut, kata dia, karena siswa terinspirasi dengan hobi Presiden Jokowi yang menggandrungi sepeda motor custom. ”Saat mewujudkan ide inovasi itu, para siswa juga bersemangat sekali. Jadi waktunya benar-benar untuk belajar,” kata dia. (rateg/tm)