UNGARANNEWS.COM. WONOSOBO- Belum genap setengah bulan bergabung, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Wonosobo mengajukan surat penarikan diri dari fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Wonosobo. Partai berlambang kakbah yang berhasil mengumpulkan tiga kursi itu, beniat pisah dan bergabung dengan partai golkar.
Pengajuan surat penarikan Partai Persatuan Pembangunan dari fraksi PDIP, di bacakan oleh pimpinan DPRD sementara, dalam rapat paripurna DPRD Wonosobo yang membahas hasil pokja tatib dan kode etik. Padahal dalam Rapat Paripurna tanggal 27 Agustus silam, PPP secara resmi telah bergabung dengan fraksi PDI Perjuangan.
“Kami belum tahu alasan penarikan diri dari Fraksi PDI Perjuangan, surat itu datang dari Ketua DPC PPP, Udik Ridwan,” ungkap Wakil Ketua DPC PPP Wonosobo Humam Hasani, usai mengikuti tapat paripurna di aula utama gedung DPRD Wonosobo.
Menurutnya, setiap partai politik memiliki dinamika internal yang berbeda-beda, di PPP memang ada persoalan, diawali cutinya saudara ketua untuk beribadah haji. Pada saat pembahasan Pembentukan fraksi di DPRD tidak bisa terlibat, di sisi lain pembentukan fraksi berbatas waktu.
“Tanggal 27 Agustus pembahasan pembentukan fraksi, dan ketua pulang haji pada tanggal 29 Agustus. Kami memberanikan diri membahas fraksi karena memang sudah ada mandat resmi dari DPC PPP, dalam bentuk surat untuk mengawal proses pebentukan fraksi. Itu sudah kami lakukan,” katanya
Dijelaskan, penggabungan Partai PPP ke Fraksi PDI Perjuangan, bukan tindakan sepihak dirinya. Bahkan, Humam mengemukakan, setiap pengambilan kebijakan sudah melakukan konsolidasi internal partai, termasuk kepada pengurus wilayah.
“Soal mau kemana dan bergabung dengan partai apa, sudah diserahkan kepada pengurus Wonosobo. Kami putuskan bergabung dengan PDIP. Itu hasil keputusan resmi jajaran pengurus partai dan digelar di kantor DPC PPP itu artinya saya tidak memutuskan sepihak, tapi sudah dilandasi dengan hasil rapat dan konsultasi,” tandasnya.
Namuan dalam perkembangan, ternyata Ketua tidak menghendaki bergabung dengan PDI Perjuangan, muncul surat pencabutan dari ketua partai, tanpa melibatkan pengurus partai yang lain. Meski sejatinya akan bergabung dengan partai apapun, pihaknya tidak mempersoalkan.
Ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan arahan kepada caleg DPRD terpilih Partai Golkar periode 2019-2024. Ia meminta para kader untuk mengajak partai lain yang tidak bisa membentuk fraksi sendiri untuk gabung ke fraksi Golkar.
“Berikutnya tentu agenda ke depan ini Partai Golkar sudah berbicara dengan partai-partai yang tidak mampu membuat fraksi sendiri, tidak cukup kursi untuk membuat fraksi sendiri di daerah, dan partai tersebut tidak punya kursi di DPR RI maka kami sudah berbicara dengan partai-partai seperti PPP, Hanura, PKPI, Perindo bahwa mereka akan masuk dalam Fraksi Partai Golkar,” ujar Airlangga saat memberikan arahan ke kader terkait hasil Pemilu 2019 di Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Sabtu (14/9/2019). (meks/abi/tm)