Kebakaran Gunung Merbabu. FOTO:DOK/ISTIMEWA

UNGARANNEWS.COM. BOYOLALI- Kebakaran hutan di Gunung Merbabu berhasil dipadamkan. Kebakaran yang terjadi selama 4 hari itu diprediksi menghanguskan lahan sekitar 436 hektare.

“Saat ini sudah tidak terdapat titik api,” ujar Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Junita Parjanti, Minggu (15/9/2019) malam.

Menurut dia, dari pantauan melalui Satelit Lapan, dari Pukul 12.00 – 18.00 WIB, tidak ditemukan titik api di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu. Demikian juga dari hasil pantauan di lapangan, tak ada hotspot yang terlihat.

“Berdasarkan monitoring hotspot Satelit LAPAN maupun pantauan di lapangan kebakaran hutan di Taman Nasional Gunung Merbabu, dapat kami simpulkan per hari ini sudah terkendali, dapat dipadamkan,” kata dia.

Kebakaran yang terjadi sejak Rabu (11/9/2019) itu, diperkirakan telah menghanguskan lahan sekitar 436 hektare. Setelah api berhasil dipadamkan, pihak BTNGMb akan melakukan mop up, guna memastikan tidak ada lagi titik api.

Menurutnya, hasil evaluasi akan dilakukan hari ini di posko dilanjutkan dengan kegiatan mop up untuk memastikan tidak terdapat lagi sumber api.

Sebelumnya, Junita mengatakan, kebakaran Gunung Merbabu mengakibatkan sumber mata air warga terganggu. Masyarakat di Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Magelang, terancam kesulitan air bersih.
“Di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu terdapat 39 mata air. Tiga di antaranya terdeteksi terganggu akibat kebakaran,” ujarnya.

Junita membeberkan tiga sumber air di antaranya Tuk Teyeng di Kecamatan Pakis, Tuk Klanting di Kecamatan Kopeng, dan Tuk Sipendok di Kecamatan Ampel. Kebakaran tak hanya ‘membabat’ kawasan hutan namun juga pipa-pipa air yang mengarah ke desa-desa.

Desa-desa yang terdampak di antaranya, Desa Gondangsari (Pakis), Desa Tajuk (Kopeng) serta Desa Ngagrong dan Desa Candisari (Ampel).

Dampak kebakaran terhadap flora dan fauna juga cukup besar terutama habitat hewan langka seperti elang dan tanaman khas Merbabu. (dtc/med/abi/tm

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here