
UNGARANNEWS.COM. BRINGIN- Dalam sehari dua warga di wilayah Kabupaten Semarang ditemukan tewas bunuh diri dengan cara gantung diri. Dua kejadian ini menambah makin banyaknya warga yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena frustasi.
Kejadian pertama terjadi Jumat (21/9/2019) sekitar pukul 07.30 dialami Juarto (54) warga Dusun Banyuuripan RT 02 RW 05 Desa Rejosari Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. Korban pertama kali ditemukan oleh kerabatnya, Mukmin (50) yang tinggal tidak jauh dari rumah korban.
Kasubbag Humas Polres Semarang Iptu Budi Supraptono mengatakan saat saksi datang ke rumah korban mendapatinya sudah dalam keadaan gantung diri dengan posisi tubuh terletang di kamar. Leher korban terjerat tali rafia.
“Kejadian tersebut selanjutnya dilaporkan ke Polsek Bringin untuk melakukan pemeriksaan. Petugas dan tim medis Puskesmas Bringin tidak menemukan luka penganiayaan di tubuh korban. Korban meninggal diduga karena gantung diri,” ungkapnya.
Kejadian kedua dialami Oktovia Hartanto (39) warga Dusun Krajan RT002 RW 001 Desa Tempuran Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Korban ditemukan tewas gantung diri dirumahnya, Jumat (20/9/2019) sekitar pukul 18.30. Kematian korban pertama kali diketahui keluarganya bernama Haryati (56).
Disebutkan, korban ditemukan sudah dalam kondisi meninggal di gantungan. Saat itu Haryati datang ke rumah korban untuk mengirim makanan.
“Korban diketahui sudah lama sakit sehingga saksi (Haryati, red) sering mengirim makanan untuk korban. Saat saksi masuk mengetahui korban sudah tidak bergerak-gerak lagi dengan posisi gantung diri,” ungkapnya.
Korban melakukan aksinya menggunakan kain putih yang disambung-sambung diikatkan di blandar kuda-kuda rumah. Posisi korban menggantung di atas tempat tidur.
Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Bhabinsa Polsek Bringin Brigadir Zuhri untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Anggota Polsek Bringin sudah melakukan pemeriksaan bersama tim medis Puskesmas Bringin untuk mengetahui penyebab kematian korban. Petugas juga sudah melakukan olah tempat kejadian,” tandasnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau luka-luka pada tubuh korban. Kematian korban diduga murni karena bunuh diri.
“Keluarga kedua korban sudah menerima kematian korban karena bunuh diri. Mereka sudah membuat surat pernyataan mengenai penyebab kematian korban karena bunuh diri,” tandas Iptu Budi. (abi/tm)