Defile pasukan saat melintas di panggung kehormatan peringatan HUT ke-74 TNI di Pangsar Soedirman Ambarawa, Sabtu (5/10/2019). FOTO:FB BHAYANGKARA/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. AMBARAWA- Peringatan HUT TNI Ke 74 Kodam IV/Diponegoro dipusatkan di Lapangan Panglima Jenderal Soedirman Ambarawa, Sabtu (5/10/2019).

Peringatan kali ini mengusung tema TNI Profesional Kebanggaan rakyat tersebut dihadiri Pangdam IV/Diponegoro, Kapolda Jateng, Gubernur Jateng serta pejabat tamu undangan lainnya dan masyarakat setempat.

Berbagai kegiatan diketengahkan yaitu upacara, pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan devile pasukan.

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi mengatakan sesuai amanat undang-undang 34 bahwa TNI itu tentara pejuang yang melindungi rakyat, dididik, dipersenjatai dan dilatih untuk bisa melaksanakan tugas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kami mengutamakan tugas negara daripada tugas pribadi demikian juga dengan tentara nasional Indonesia dimana tadi bisa dilihat ada beberapa perbedaan mulai dari ras dan suku tetapi dari perbedaan tersebut kita rangkai jadi satu yaitu di bineka tunggal ika,” ujarnya.

Dia menuturkan tujuan dari adanya alutsista ini di informasikan oleh masyarakat yang khususnya dimiliki TNI yaitu diwilayah Kodam IV/Diponegoro yang meliputi wilayah Propinsi Jawa Tengah dan DIY.

“Dari Kodam IV/Diponegoro sendiri memiliki satuan yaitu terdiri dari satuan tempur, satuan ifantri dan banpur,” ujar Pangdam.

Pangdam menyampaikan, sebagai alat negara, tugas TNI tidak terlepas dari perubahan lingkungan strategis yang berkembang dinamis dan semakin kompleks.

“Perkembangan dunia telah menciptakan dimensi dan metode peperangan baru,” ungkapnya.

Menurut amanat tertulis Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahyanto, dengan kemajuan teknologi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, juga membawa dampak destruktif di berbagai bidang.

“Hal inilah yang telah menjadikan konsep peperangan menjadi tidak lagi terbatas dalam suatu batas teritorial dan masuk ke berbagai dimensi,” tegas Panglima TNI dalam sambutan tertulis yang dibacakan Pangdam.

Dicontohkan, perang siber yang disertai perang informasi meski tidak menghancurkan, namun sangat merusak bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

“Perlu diketahui konsep-konsep inipun mengaburkan filosofi perang konvensional dengan menggeser dimensi waktu. Karena perang-perang tersebut terjadi di masa damai. Ditambah lagi potensi bencana alam yang dapat terjadi setiap saat. Ancaman militer dan nir militer berubah dan TNI harus siap menghadapinya,” tegasnya.

Di akhir penyampaian pidato Marsekal TNI Hadi Tjahyanto, TNI juga mengajak kepada prajurit untuk meningkatkan soliditas, dan memegang teguh nilai-nilai keprajuritan serta kemanunggalan TNI dengan rakyat.

“Hal ini dimaksudkan agar kita selalu menjadi pemersatu dan perekat bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Dan diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan profesionalitas serta kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi berbagai macam tantangan tugas yang kian kompleks,” paparnya. (dbs/abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here