Warga yang eksodus dari Wamena tiba di Bandara Sentani untuk dipulangkan ke daerah asal masing-masing. FOTO:IST/JPNN

UNGARANNEWS.COM. SEMARANG- Warga Jawa Tengah yang berada di Wamena akan segera dipulangkan. Tercatat masih ada 30 warga Jateng yang menunggu jadwal kepulangan dampak dari kerusuhan Wamena.

Kepala Biro Kesra Provinsi Jateng Imam Masykur mengatakan total ada 57 warga Jateng di Wamena. Sebanyak 27 orang sudah kembali dan masih ada 30 lainnya.
“27 warga sudah tiba di Jawa Tengah, pasca kerusuhan mereka memutuskan untuk langsung pulang,” kata Imam kepada wartawan, Senin (7/10/2019)

“Untuk 30 warga yang masih tertahan pemulangannya, difasilitasi Pemkab paling lambat 11 Oktober nanti harus sudah dipulangkan. Kalau Pemkab tidak mampu akan diatasi Pemprov, ikut kapal laut,” jelas Imam.

Warga Jateng yang masih berada di Wamena tersebut kini berada di pos-pos pengungsian yaitu di Resimen Induk Kodam XVII Cenderawasih, Pangkalan TNI AU Silas Papare, Markas Batalyon 751 Jayapura, Masjid Al Aqsha Sentani dan Lantamal X Jayapura.

“Semuanya sehat dan tidak ada yang mengeluh sakit. Cuma kemarin ada yang keguguran karena terpeleset di pos pengungsian, warga Kendal. Tapi dia sudah pulih,” ujarnya.

Warga Jateng di Wamena kebanyakan berdagang. Mereka berasal dari beberapa daerah di Jateng, yakni Blora, Kendal, Kebumen, Tegal, Demak, Rembang, Pati, Batang, Sukoharjo dan paling banyak 9 orang dari Surakarta.

Sementara itu, peristiwa kerusuhan di Wamena, Papua, yang terjadi pada akhir September 2019, menjadi salah satu perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menurut dia ada ratusan warga Jawa Tengah di Wamena yang terdampak kericuhan.

Kerusuhan terus membesar sehingga menimbulkan korban jiwa. Banyak warga terpaksa mengungsi karena kondisi yang tidak kondusif di lokasi tersebut. Untuk itu, Ganjar terus melakukan upaya koordinasi dengan masyarakat Jateng di Wamena dan pemerintah setempat.

“Sampai saat ini sudah ada empat orang yang dipulangkan ke Jateng, itu dari Kudus dan Pati. Terkait warga Jateng lain yang di sana, kami masih terus lakukan koordinasi,” ucap Ganjar, Selasa (1/10/2019) lalu. (dtc/kom/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here