UNGARANNEWS.COM. BERGAS- Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah kembali menyelenggarakan pameran bertajuk ‘Inovasi Milenial di Era Industri 4.0’.
Selain pameran tanaman juga diadakan Seminar Nasional, penandatangan nota kesepahaman, penyerahan sertifikat SDG , dan penyerahan simbolis benih.
Agenda acara yang berlangsung sejak Rabu kemarin hingga Sabtu (12/10/2019) besok. Pameran dan ekspose inovasi teknologi pertanian kali ini menampilkan lebih dari dua puluh lima stan. Stan Badan Karantina Kelas I Semarang, Bulog, hingga stan petani binaan BPTP Jateng.
Ketua BPTP Jawa Tengah Joko Pramono mengatakan BPTP siap menyongsong era industri 4.0 dalam bidang pertanian dan menghadirkan inovasi millennial. Ia mengaku harus sigap menghadapi hal tersebut, ia telah menyiapkan sejumlah prototype seperti autonomous tractor juga drone untuk aplikasi penyebaran benih, pestisida dan pupuk.
“Kami akan menyosialisasikan ke masyarakat untuk pemanfaatan alat-alat tersebut,” ucapnya usai menyampaikan sambutan acara Jateng Gayeng Fest II dan Seminar Nasional di Gedung BPTP Karangjati Bergas Kabupaten Semarang, kemarin.
Selain membahas terkait kesiapan teknologi fisik alat pendukung pertanian, Joko juga menyadari adanya potensi perubahan iklim dunia yang terjadi. Ia pun berinisiatif menyiapkan inovasi teknologi yang adapted terhadap perubahan iklim dengan menyiapkan varietas unggul baru padi dan bibit pertanian kebutuhan pokok lainnya.
Dukungan pada pertanian daerah, khususnya di Jawa Tengah untuk membantu program pembangunan wilayah. Joko melanjutkan tugas Harwanto, Kepala BPTP Jawa Tengah periode sebelumnya sejak 20 September 2019 lalu.
Sementara itu Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Peni Rahayu mengatakan masih ada 14 daerah di Jawa Tengah yang masuk dalam kategori miskin. Pihaknya meminta agar BPTP bisa memberikan lahan pertanian yang tepat guna sehingga kemiskinan di daerah tersebut berkurang.
“Masih ada 14 daerah miskin, ini PR kita semua, kami titipkan ke BPTP untuk bisa diberikan lahan sektor pertanian. Sehingga daerah tersebut memiliki ciri khas tanaman yang mempengaruhi ekonomi,” ungkapnya saat memberikan sambutan mewakili Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (nda/abi/tm)