Warga binaan Resos Argorejo mengantre untuk mencairkan tali asih dalam bentuk rekening tabungan sebagai kompensasi dari penutupan lokalisasi Sunan Kuning Semarang, Jumat (18/10/2019). FOTO/IST/SINDO

UNGARANNEWS.COM. SEMARANG- Pemerintah Kota Semarang resmi menutup kompleks resosialisasi Argorejo atau yang lebih dikenal dengan Lokalisasi Sunan Kuning (SK) Semarang, Jawa Tengah, Jumat.

Penutupan tersebut ditandai dengan pembacaan ikrar oleh beberapa perwakilan warga binaan yang dipimpin oleh Ketua Pengelola Resos Argorejo Suwandi.
Ikrar itu sendiri menyatakan  warga binaan Resos Argorejo bersedia meninggalkan profesi sebagai  pekerja seks komersial dalam rangka meningkatkan harkat martabat sebagai perempuan.

Setelah resmi menutup SK, Pemkot Semarang akan menutup lokalisasi lainnya di Semarang. Selanjutnya giliran lokalisasi yaitu Gambilangu (JBL) yang akan ditutup.

Pemandangan saat penutupan Jumat (18/10/2019) kemarin,  Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menandai dengan membuka tirai papan pengumuman yang bertuliskan “Wilayah Argorejo (SK) Kawasan Bebas Prostitusi”.

Menurut Wali Kota, kawasan Resos Argorejo ini nantinya akan diubah menjadi kampung tematik.

“Akan difokuskan untuk optimalisasi wisata religi ziarah Sunan Kuning,” katanya.

Selain itu, kata dia, berbagai usaha di kawasan ini yang sebelumnya mendukung prostitusi diharapkan bisa berubah untuk mendukung wisata.

Hendrar juga menyebut,rencana itu mengacu kepada adanya makan penyebar Islam di Jawa yaitu Soen An Ing atau dikenal Sunan Kuning.

“Sambil menuju pembuatan kampung tematik, sudah komunikasikan nanti 2020-2021 fokskan untuk optimalisasi kampung reliji Sunan Kuning. Ada makam penyebar agama Islam Soen An Ing, akan percantik dengan kehadiran kampung tematik. Diharapkan usaha yang tadinya support untuk prostitusi akan jadi support untuk wisata,” jelas pria yang akrab disapa Hendi itu.

Upacara simbolis penutupan Lokalisasi Sunan Kuning tersebut diakhiri dengan pembagian tali asih kepada warga binaan masing-masing sebesar Rp5 juta dalam bentuk rekening tabungan Bank Jateng.

Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Muthohar mengatakan setelah Lokalisasi SK, Pemkot Semarang akan menutup lokalisasi Gambilangu (JBL).

“Ada dua lokalisasi Argorejo dan Gambilangu yang berbatasan dengan Kendal,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Muthohar, Sabtu (19/10/2019).

Lokalisasi JBL berada di perbatasan Kota Semarang dengan Kabupaten Kendal sehingga perlu ada koordinasi antar pemerintah daerah.

“Kita sudah koordinasi dengan Kemensos dan Dinsos Jateng, kita segera menutup lokalisasi JBL,” imbuhnya.

Untuk diketahui, hari ini prostitusi di lokalisasi SK sudah resmi ditutup. Hal itu mengacu pada rencana pemerintah pusat yang menargetkan 2019 lokalisasi di Indonesia semua tutup. (abi/dtc/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here