Pengambilan sumpah jabatan pelantikan Presiden Joko Widodo periode 2019-2024. FOTO:IST/SETNEG/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. JAKARTA- Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 molor hampir satu jam. Pelantikan Joko Widodo- Ma’ruf Amin seharusnya sudah dimulai pukul 14.30 WIB dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

Namun, acara baru dimulai pukul 15.29 WIB atau setelah sholat asyar waktu Jakarta. Pelantikan Jokowi dan Ma’ruf Amin dihadiri sejumlah kepala negara dan tamu penting.

Dalam pidato perdananya, Jokowi menyampaikan langkah beberapa prioritas kinerjanya ke depan. Jokowi mengatakan, pertama yang ingin dilakukan ialah terkait pembangunan SDM. Yakni membangun SDM yang pekerja keras, dinamis, terampil serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hal itu dilakukan dengan mengundang talenta-talenta global bekerja sama dengan Indonesia.

“Itupun tidak bisa diraih dengan cara-cara lama, cara-cara baru harus dikembangkan. Kita perlu endowment fund yang besar untuk manajemen SDM kita. Kerja sama dengan industri juga penting dioptimalkan. Dan juga penggunaan teknologi yang mempermudah jangkauan ke seluruh pelosok negeri,” kata Jokowi.

Dia menjelaskan, prioritaskan kedua ialah pembangunan infrastruktur akan tetap dianjutkan. Yakni infrastruktur yang menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, yang mempermudah akses ke kawasan wisata, yang mendongkrak lapangan kerja baru. Sehingga mampu mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat .

“Ketiga, segala bentuk kendala regulasi harus kita sederhanakan, harus kita potong, harus kita pangkas. Pemerintah akan mengajak DPR untuk menerbitkan 2 undang-undang besar. Pertama, UU Cipta Lapangan Kerja. Kedua, UU Pemberdayaan UMKM,” ujarnya.

Dia mengatakan, masing-masing UU tersebut akan menjadi omnibus law, yaitu satu UU yang sekaligus merevisi beberapa UU, bahkan puluhan UU. Puluhan UU yang menghambat penciptaan lapangan kerja langsung direvisi sekaligus dan termasuk UU yang menghambat pengembangan UMKM juga akan direvisi.

Kemudian, rencana kerja keempat ialah penyederhanaan birokrasi harus terus kita lakukan besar-besaran. Investasi untuk penciptaan lapangan kerja harus diprioritaskan dan prosedur yang panjang harus dipotong. Tujuannya untuk memangkas birokrasi yang panjang.

“Eselonisasi harus disederhanakan. Eselon I, eselon II, eselon III, eselon IV, apa tidak kebanyakan? Saya minta untuk disederhanakan menjadi 2 level saja, diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompetensi,” bebernya.

“Saya juga minta kepada para menteri, para pejabat dan birokrat, agar serius menjamin tercapainya tujuan program pembangunan. Bagi yang tidak serius, saya tidak akan memberi ampun. Saya pastikan, pasti saya copot,” tambah dia.

Terakhir, Jokowi akan melakukan transformasi ekonomi. Menurutnya, sudha seharusnya Indonesia bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur.

“Dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tandasnya. (kom/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here