UNGARANNEWS.COM. KENDAL- Di Kabupaten Kendal masih ada sebanyak 43.737 unit rumah kategori tidak layak huni. Dan, sebanyak 40.433 warga selama ini tinggal bersama kerabatnya atau mengontrak rumah sendiri.
Bupati dr Mirna Annisa menjelaskan upaya dilakukan Pemkab setiap tahun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah telah memberikan bantuan melalui program peningkatan kualitas RLTH.
“Upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat memang semua tidak bisa dilakukan secara langsung, butuh waktu bertahap untuk merealisasikannya. Bahkan, setiap tahun Pemkab terus berusaha memberikan bantuan renovasi rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni,” jelasnya.
Demikian pula di bidang pertanian. Bantuan yang diberikan agar bisa bermanfaat dan warga penerima manfaat supaya menjaganya dengan baik.
“Bantuan rumah agar dirawat dan dipelihara kebersihannya, sedangkan benih jagung maupun alat pertanian jangan dijual. Jika alat pertanian rusak, warga bisa melapor ke dinas terkait agar bisa diperbaiki,” tutur Mirna.
Sekda Kendal Moh Toha mengungkapkan peningkatan kualitas RTLH maupun pembangunan rumah baru belum bisa menjangkau seluruhnya. Sejak 2015-2019 peningkatan RTLH menjadi rumah layak huni mencapai 7.972 unit dan pembangunan rumah baru (2015-2019) sebanyak 6.472 unit.
Di tahun 2019 ini, Pemkab Kendal telah memberikan bantuan pembangunan rumah sebanyak 135 unit melalui biaya APBN.
“Sedangkan RTLH yang mendapat bantuan renovasi ada sebanyak 2.828 rumah terdiri atas 1.109 unit dari APBN, 180 unit dari DAK, 767 unit dari provinsi, 757 unit melalui APBD Kendal, enam unit dari baznas dan satu unit dari perbankan,” ungkapnya. (sgt/tm)