Penulis novel “Ronggeng Dukuh Paruk” Ahmad Tohari (tengah) membeda novel "Menjemput Takdir” karya ASN Kota Tegal. FOTO:IST/RATEG

UNGARANNEWS.COM. TEGAL- Penulis novel Ronggeng Dukuh Paruk Ahmad Tohari mengaku sangat terkejut dengan alur cerita dan gaya penulisan yang terpapar dalam novel “Menjemput Takdir” karya Firman Hadi atau Firhad.

Keterkejutan itu disampaikan saat dihadirkan sebagai pembedah dalam peluncuran novel “Menjemput Takdir di Ruang Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tegal, kemarin malam.

“Novel ini sangat enak dibaca. Saya menyebutnya novel detektif. Di akhir cerita mengejutkan sekali,” kata Tohari. Penulis yang berasal dari Banyumas itu mengapresiasi penulis baru dalam dunia sastra. Menurutnya, banyak pelajaran yang didapat dari novel Menjemput Takdir, dan berharap novel ini menjadi pemantik literasi di Kota Tegal.

Tohari dihadirkan sebagai pembedah bersama esais Suriali Andi Kustomo, dengan moderator Ketua Komisi III DPRD Kota Tegal Edy Suripno. Peluncuran novel tersebut dilakukan oleh Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Johardi, dengan dihadiri sastrawan, budayawan, dan masyarakat.

Sedangkan Suriali Andi Kustomo berpendapat, karya pertama Firhad ini telah berhasil. Double point of view yang sulit, ternyata bisa ditaklukkan oleh penulis.

“Detail peristiwa ada di dalam bukunya, berbicara mengenai dunia pesantren, politik, transportasi, dan banyak hal yang tidak saya sangka seorang Firhad dapat menuliskannya,” papar Andi.

Sementara itu, Firhad yang seorang santri dan merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Kelautan dan Perikanan, Pertanian dan Pangan Kota Tegal ini mengatakan, novel Menjemput Takdir mengusung banyak warna, antara lain penyelidikan, dakwah, intrik politik, hingga roman. Sehingga, problematika di dalam novel ini cukup kompleks.

Menurut Firhad, Double point of view dalam novel ini yakni di satu sisi bercerita tentang aku, di sisi lain bercerita tentang orang ketiga. “Novel ini merupakan persembahan Kota Tegal untuk Indonesia,” ungkap Firhad.

Peluncuran dan bedah novel Menjemput Takdir dimotori Lembaga Seni dan Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PCNU Kota Tegal dan sejumlah organisasi kepemudaan. (rateg/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here