Peserta kirab mengelilingi gunungan nasi kepel dan ampyang sebelum didoakan dan diperebutkan warga. FOTO:FB M NUR A/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. KUDUS– Ribuan warga larut dalam kemeriahan Festival Ampyang Maulid di halaman masjid At Taqwa Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (9/11/2019). Beragam penampilan peserta yang menarik perhatian, diperlihatkan dalam kirab.

Festival diisi dengan kirab. Adanya replika naga raksasa hingga replika badak berukuran besar. Tinggi replika mencapai 5 meter. Saking tingginya, hampir saja kepala replika naga mengenai kabel yang melintas di atas jalan.

Ada juga replika bandeng, kepiting, burung, dan lainnya. Tidak sedikit peserta kirab mengusung gunungan jajanan atau bungkusan nasi.

Puncaknya adalah ribuan warga berebut nasi kepel, tepat di depan Masjid Wali. Begitu pembacaan doa selesai, warga langsung meringsek berebut nasi kepel. Panitia bersama petugas jaga mengambil nasi kepel dari gunungan, kemudian dibagikan.

Nasi kepel ampyang adalah nasi berisikan nasi lengkap dengan kerupuk dan sayur yang dibungkus daun jati serta lauk ikan bandeng, telur, serta tahu dan tempe.

Ketua Panitia, Slamet Supriyono mengatakan, Kegiatan tersebut diikuti 25 kontingen dari Masjid, Mushola, Lembaga pendidikan dan UMKM Desa Loram Kulon, Loram Wetan dan perwakilan dari Getas Pejaten Kecamatan Jati Kabupaten Kudus.

Puluhan kerajinan dari masing-masing peserta diarak mulai lapangan Sepak Bola Desa Loram Wetan dan finish di halaman Masjid At-Taqwa Desa Loram Kulon Kecamatan Jati Kabupaten Kudus.

Supriyono menjelaskan, Dalam peringatan Maulud Nabi ada nilai-nilai kearifan lokal, sebagaimana lewat perayaan kirab ampyang.

Wahyu Haryanti, Plt Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kabupaten Kudus menjelaskan Festival Ampyang Maulid merupakan kegiatan sebagai peringatan datangnya hari besar Maulid Nabi. Yang mana jatuh pada hari ini.

“Festival Ampyang Maulid dilestarikan dan jadi agenda rutin tahunn di Desa Loram Kulon. Ini salah satu desa wisata. Ini harus kita apresiasi, dilestarikan,” kata Wahyu di lokasi acara. (dbs/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here