
UNGARANNEWS.COM. RUMAH DINAS- Kader PKK diimbau mewasdapai berkembangnya paham radikalisme di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Pasalnya, ada sebagian keyakinan dalam paham radikalisme itu yang dapat merugikan pembangunan kependudukan dan keluarga.
Imbauan tersebut disampaikan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Hj Nawal Nur Arafah Taj Yasin saat acara penerimaan tim penilai lomba Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK tingkat Jateng tahun 2019 di Gedung Wanita Kompleks Rumah Dinas Bupati Semarang Jalan A Yani Ungaran.
Hj Nawal Nur mencontohkan, paham radikalisme yang menolak operasi caesar dapat mengakibatkan kenaikan angka kematian ibu dan bayi. Padahal operasi Caesar itu merupakan langkah alternatif untuk menjaga kesehatan ibu melahirkan dan bayinya.
“Hal ini menunjukkan paham radikalismejuga berdampak buruk terhadap pembangunan keluarga dan kependudukan,” ujarnya.
Di hadapan Bupati Semarang dan para pengurus TP PKK Kabupaten Semarang, Hj Nawal Nur menegaskan paham radikalisme yang merugikan itu harus dihadapi dengan kerja keras pada kader di lapangan. Caranya dengan meyakinkan warga bahwa program pembangunan keluarga dan kependudukan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemaslahatan umat.
Disebutkan pula, ada anggapan bahwa cairan imunisasi yang diberikan kepada anak-anak mengandung zat-zat yang tidak halal. Padahal tujuannya untuk menyiapkan generasi muda yang sehat. Sedangkan Pemerintah sudah menjamin kehalalan zat imunisasi tersebut.
Terkait kegiatan lomba Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (UP2K PKK), istri Wakil Gubernur Jateng ini juga mengharapkan para kader untuk terus melakukan kegiatan ekonomi produktif . Sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga.
“Kegiatan (ekonomi produktif) ini harus terus dilakukan secara berkesinambungan. Jangan hanya pada saat ada lomba saja,” selorohnya. (abi/tm)