Bupati Kendal Mirna dan Wakil Wali Kota Semarang menerima bantuan dari Kemensos RI saat penutupan dua lokalisasi Gambilangu yang berada di wilayah perbatasan antara Kendal dengan Kota Semarang. FOTO:IST

UNGARANNEWS.COM. KENDAL- Lokalisasi Gambilangu (GBL) resmi ditutup, Selasa (19/11/2019). Seremoni penutupan dilakukan Pemkab Kendal bersama Pemkot Semarang, dihadiri langsung oleh Bupati dr Mirna Annisa dan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Acara penutupan tersebut sekaligus dilakukan penandatanganan komitmen penutupan resos yang ditandai kehadiran sejumlah tokoh agama, sekaligus penyerahan uang kompensasi. Pekerja seks komersial (PSK) mendapatkan kompensasi sebesar Rp 6 juta per orang. Diharapkan tali asih itu bisa dimanfaatkan untuk membuka usaha.

Penutupan dua lokalisasi di wilayah perbatasan dua daerah ini sebagai dalam rangka Indonesia bebas prostitusi 2019. Di lokalisasi Gambilangu Kendal sendiri terdata ada sebanyak 250 pekerja seks komersial. Meski tidak seluruhnya menerima kompensasi sebesar Rp 6 juta perorang, hanya sekitar 100 orang saja.

Bagi para PSK dana kompensasi tersebut masih tidak sebanding dengan dampak yang akan terjadi nantinya. Salah satunya, dituturkan Dewi (36), yang sudah 10 tahun menghuni lokalisasi Gambilangu. Ia justru khawatir penutupan lokalisasi ini berdampak penghuni menjajakan diri di tempat lain.

“Tidak hanya pindah ke lokasi lain, tapi yang paling membahayakan jika para PSK ini justru turun ke jalan dan menjajakan diri di pinggir jalan. Kalau saya sendiri terus terang setelah menerima kompensasi ini akan berjualan pakaian,” ujarnya.

Ketua Resos Mlaten Atas Kecamatan Kaliwungu, Kasmadi mengatakan dari 250 PSK yang ada di lokalisasi Gambilangu hanya 100 orang saja yang menerima kompensasi.

“Sebelumnya ada 145 orang yang mengajukan mendapatkan kompensasi namun hanya 100 orang saja yang disetujui,” kata dia.

Dia mengatakan, penutupan resmi ditandai pemasangan papan nama penutupan lokalisasi yang sudah ditandatangani di depan pintu gerbang Dusun Mlaten Atas Sumberejo Kaliwungu, Kendal dan di Dusun Rowosari Atas, Kelurahan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.

Bupati dr Mirna Annisa dalam sambutannya menyampaikan, paska penutupan lokalisasi ini nantinya tempat tersebut akan dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif. Bahkan, jauh sebelumnya, sejak 2017 Pemkab Kendal hingga saat ini telah berupaya memberikan pendampingan kepada mereka melalui berbagai kegiatan pelatihan yang positif.

“Nantinya tempat ini akan kita kelola bersama tim 9 Pemkot Semarang. Bisa untuk pusat kuliner maupun tempat kerajinan yang nantinya akan dibahas oleh tim sembilan Pemkot Semarang dan Pemerintah Kabupaten Kendal akan mengikuti mengingat lokasi yang berdekatan,” terangnya.

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menambahkan, pihaknya bakal membantu memberikan kemudahan bagi mantan para PSK ini untuk mendapatkan biaya tambahan modal.

“Iya nanti merekanakan kita bantu, bagi yang ingin mendapatkan tambahan bantuan modal melalui koperasi yang ada tanpa agunan atau jaminan apapun,” imbuhnya.

Sementara itu, Dirjen Rehabilitasi Sosial, Tunasusila, dan Korban Perdagangan Orang Kemensos Waskita Budi Kusumo menjelaskan lokalisasi Gambilangu menjadi lokalisasi ke-162 yang ditutup di Indonesia. “Ini ke-162 dari 169. Target tahun ini,” kata Waskita.

Ia menjelaskan, dengan ditutupnya JBL, penutupan lokalisasi di Jawa sudah rampung. Pekan depan ia akan melanjutkan penutupan lokalisasi di Ambon, Sumatera Utara, Bangka Belitung, Bengkulu, Palangka Raya, dan Timika Papua. (dbs/abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here