
UNGARANNEWS.COM. SRAGEN- Hujan disertai angin kencang menyebabkan Gedung Aula SMKN 1 Miri, Kabupaten Sragen, ambruk, Rabu (20/11/2019) sore. Akibatnya, 22 siswa yang tengah beraktivitas di bawahnya terluka tertimpa bangunan.
Sebanyak 17 korban di antaranya masih dirawat di sejumlah rumah sakit. Sementara lima orang lainnya diizinkan pulang dan menjalani rawat jalan.
Korban yang mengalami patah tulang langsung dirujuk ke RS Karima Kartasura Sukoharjo dan RSUD Sragen, sedangkan empat korban dirawat di RS Yaksi Gemolong, sembilan orang di RS Assalam Gemolong, dan satu orang di RSUD Gemolong.
Kepala SMK Negeri 1 Miri Sragen, Sarno mengatakan, bencana itu diawali dengan hujan turun sekitar pukul 14.30 WIB.
Sejumlah siswa yang sedang praktik mengelas di dekat aula terbuka kemudian berteduh di aula. Saat itu, ada guru yang melihat bangunan sudah bergoyang.
Para siswa sempat diminta untuk meninggalkan aula terbuka. “Kejadiannya cukup cepat, guru sempat menyuruh pergi,” kata Sarno kepada wartawan.
Saat itu, hujan sangat deras dengan jarak pandang terbatas. Suasana berubah gempar sesaat setelah kejadian. Para siswa dan guru langsung berusaha menyelamatkan para siswa yang tertimpa bangunan.
Seluruh korban selanjutnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis. Ada korban yang mengalami luka ringan, dan ada juga yang mengalami patang tulang akibat tertimpa genteng, dan tiang bangunan.
Aula berbentuk joglo yang ambruk rata dengan tanah, berukuran sekitar 8X12 meter persegi. Aula telah ada sejak tahun 2015 lalu.
Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno mengatakan, pemkab menaruh perhatian besar atas kejadian itu dan berharap segera tertangani.
Dedy mengaku terus memantau dampak angin kencang yang melanda daerahnya. “Saya mengimbau masyarakat untuk lebih waspada saat memasuki musim penghujan,” katanya.
Diketahui, Hujan deras disertai angin kencang selain merobohkan bangunan aula sekolah, bencana itu juga merusak genting rumah serta pohon tumbang di beberapa titik. (sindo/abi/tm)