Ratusan seniman Tegal menggelar aksi unjuk rasa mempertanyakan anggaran yang diajukan DKKT Kabupaten Tegal tidak pernah ditanggapi Pemkab Tegal. FOTO:RATEG/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. TEGAL- Merasa diremehkan Pemkab Tegal ratusan seniman menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Pemkab Tegal, Jumat (6/12/2019). Pasalnya, proposal anggaran yang sudah diusulkan Dewan Kesenian Kabupaten Tegal (DKKT) Kabupaten Tegal yang diajukan ke Pemkab ternyata raib.

Hal ini membuat seluruh seniman di Kabupaten Tegal kecewa. Mereka menggelar aksi dengan membawa spanduk yang bertuliskan “Didoboli tok” , “Setan Apa Yang Merasukimu” , “Pemkab Ora Ngopeni Kesenian” , “Seniman Tegal Berduka” dan “Save DKKT.” Unjuk rasa mendapat pengawalan ketat dari anggota Polres Tegal.

Ketua DKKT Imam Joend dalam orasinya menyampaikan, usulan anggaran hibah ini sudah dikawal sejak dua tahun silam. Nilainya sebesar Rp 429 juta. Usulan sudah disetujui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Sekda, dan Bupati Tegal. Namun, usulan anggaran itu ternyata raib. Anggaran tidak tercantum dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS).

“Inilah yang membuat kami kecewa,” teriak Imam Joend melalui pengeras suara.

Keprihatinan para seniman di Kabupaten Tegal ini, ternyata sudah berlangsung selama 4 tahun. Dalam kurun waktu itu, DKKT sama sekali tidak ada suntikan dana dari Pemkab Tegal. Ironisnya, setiap ada kegiatan seni dan budaya yang digelar Pemkab Tegal, DKKT tak pernah dilibatkan. Pemkab Tegal justru menggandeng pihak ketiga yang basicnya bukan seniman dari Kabupaten Tegal.

“Ini juga menyakitkan hati kami. Mestinya, Pemkab melibatkan DKKT supaya seniman di sini selalu berkembang,” cetusnya.

Sekretaris DKKT Joko Sucianto, juga mengungkapkan kekecewaannya dalam unjuk rasa itu. Pemkab Tegal dinilai tidak menepati janji. Anggaran yang sudah diusulkan dan disetujui, malah raib. Dia berharap, Pemkab harus konsekwen. Proposal anggaran hibah yang sudah diusulkan harus direalisasi.

“Kami minta pemkab harus menepati janji,” tegasnya.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Widodo Joko Mulyono saat menemui para pendemo juga mengaku prihatin dengan kondisi itu. Dia menyarankan, kedepan proposal anggaran harus dikawal bersama-sama. Anggaran terdekat yakni APBD Perubahan 2020.

“Mari kita kawal untuk APBD Perubahan 2020. Semoga bisa terealisasi,” ucapnya singkat.

Setelah ditemui Sekda, para pendemo akhirnya membubarkan diri dengan kondusif. Aksi unjuk rasa berlangsung damai. (rateg/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here