Bupati Semarang H Mundjirin dan Wakil Bupati Ngesti Nugraha memotong tumpeng bersamaan menandai wilujengan HUT ke-36 Kota Ungaran sebagai Ibukota Kabupaten Semarang, Jumat (20/12/2019) malam. FOTO:ABI/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. RUMAH DINAS- Wilujengan HUT Kota Ungaran ke-36 digelar di pedapa Rumah Dinas Bupati Semarang, Jumat (20/12/209) malam, berlangsung khidmat penuh kekeluargaan.

Menandai HUT kota Ungaran sebagai Ibukota Kabupaten Semarang tersebut, Bupati Semarang H Mundjirin didampingi Wakil Bupati Semarang H Ngesti Nugraha memotong dua tumpeng kecil  yang berada dalam satu tampah. Masing-masing tumpeng sebelah kanan dipotong Bupati Mundjirin, dan tumpeng sebelah kiri dipotong Wabup Ngesti Nugraha.

“Bismillahirrohmanirrohim. Di Hari Jadi Kota Ungaran sebagai Ibukota Kabupaten Semarang ini, kami berdoa semoga kondusifitas di Kabupaten Semarang dapat terus terjaga, masyarakat selalu hidup guyub rukun, pembangunan dapat berjalan dan semakin maju,” ujar Bupati saat memberikan sambutan sebelum memotong tumpeng.

Harapan yang dipanjatkan Bupati tersebut kemudian ia jabarkan sebagaimana simbol-simbol yang ada dalam sajian tumpeng dengan masakan dan lauk-pauknya. Disebutkan, ada sayur gudangan, mie, sambal, ayam suwir dan telur sebagai perwujudan hubungan dalam masyarakat yang kadang kala ada baik dan buruknya.

“Tidak ubahnya bumbu-bumbu dalam masakan tumpeng ini, ada manis asem dan asin, begitu juga dengan hubungan sesama kita ada suka dan dukanya. Semua itu kita jalani dengan penuh semangat, hingga tercapai apa yang menjadi cita-cita bersama,” tutur Mundjirin.

Ayam ingkung yang melengkapi sajian tumpeng, disebutkan Mundjirin sebagai simbol kepasrahaan kepada Allah SWT, tanda keikhlasan bakti yang diberikan untuk kepentingan masyarakat dan kemaslahatan.

“Satu lagi yakni tumpeng atau nasi dibentuk runcing pada bagian atasnya, sebagai simbol doa-doa yang kita panjatkan pada Allah, tegak lurus kita arahkan ke atas hanya kepada Allah semata,” ungkapnya.

Simbol-simbol yang tersirat dalam rangkaian menu tumpeng tersebut, lanjut Mundjirin sebagai kiasan memaknai tujuan dan harapannya yang ingin dicapai pemerintahannya bertepatan dengan HUT Kota Ungaran.

“Semoga Kabupaten Semarang semakin maju, masyarakat hidup rukun damai sejahtera. Semoga doa kita bersama malam ini diijabah Allah SWT,” pungkasnya.

Seusai memberikan sambutan, Mundjirin dan Ngesti Nugraha memotong bersama-sama. Selanjutnya potongan tumpeng Mundjirin diberikan kepada mantan Sekda Susigit Kusbandriyo yang dikatakan sebagai gurunya, sedangkan potong tumpeng Ngesti Nugraha diberikan kepada mantan Sekda Kabupaten Semarang, Anwar Hudaya.

Hadir dalam wilujengan dan doa tadi malam Kapolres Semarang AKBP Adi Sumirat, Sekda Kabupaten Semarang Gunawan Wibisono, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Semarang Muhdi yang memimpin doa dan perwakilan Forkompimda.

Selain itu, dihadiri para tokoh agama dan masyarakat, para sesepuh Kota Ungaran, mantan pejabat, dan sejumlah Kepala SKPD dan instansi di Kabupaten Semarang. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here