UNGARANNEWS.COM. JAKARTA- Jenazah ulama sepuh Nahdlatul Ulama (NU) Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah, akan dimakamkan Senin (3/1) sore. Rencananya, dijadwalkan di pemakaman keluarga, di kawasan Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Jenazah Gus Sholah, pagi ini akan diberangatkan dari rumah duka di Jakarta. Jenazah dijadwalkan diterbangkan ke Surabaya melalui Bandara Halim Perdanakusuma, pada pukul 10.00 WIB.
Rencana pemakaman diungkapkan putra almarhum, Irfan Wahid atau Ipang Wahid melalui akun pribadi Twitternya @Ipangwahid.
Ipang mengatakan, jenazah Gus Sholah akan diterbangkan menggunakan pesawat Batik Air dengan penerbangan khusus. Jenazah diperkirakan akan mendarat di Bandara Juanda, Surabaya, pada pukul 11.30 WIB.
Jenazah ulama Nahdlatul Ulama (NU) itu lalu akan diberangkatkan menuju ke tempat pemakaman, Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng yang diperkirakan tiba pada pukul 12.00 WIB.
Sebelum dimakamkan, jenazah Gus Sholah akan disemayamkan di Masjid Pondok Pesantren Tebuireng pada pukul 14.00 WIB. Setelah itu, pada pukul 16.00 WIB jenazah akan dimakamkan.
Jenazah Gus Sholah rencanannya akan bersanding dengan makam KH Abdurrahman Wahid yang merupakan kakak kandung almarhum.
Gus Sholah meninggal dunia akibat komplikasi penyakit jantung di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, Minggu (2/2/2020) sekitar pukul 20.55 WIB pada usia 77 tahun. Sebelumnya sempat kritis setelah operasi jantung.
Cerita Gus Ipang, ayahnya masih sempat menulis di saat-saat kesehatannya sudah menurun. Gus Sholah menulis menggunakan ponsel. Beliau sangat menaruh perhatian pada masalah pendidikan di pesantren yang diasuhnya, yakni Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.
“Pesan terakhir beliau adalah terkait masalah Tebu Ireng, masalah pendidikan,” kata Ipang.
Beberapa hari sebelum meninggal dunia, ayahnya mengaku didatangi sang kakak, almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Gus Ipang menceritakan, sebenarnya tidak ada pesan khusus yang disampaikan Gus Sholah karena almarhum selalu berpikiran positif tentang kondisi kesehatannya.
“Gus Sholah itu sangat positive thinking tentang kesehatannya, tapi yang kami rasakan seperti halnya orang-orang yang hendak meninggal, beberapa hari sebelumnya beliau bilang, ‘kok saya ketemu Ibu saya (Nyai Hj Sholihah) ya. Saya antara mimpi dan nggak kok saya melihat ada Ibu saya di situ. Kok ada Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) di situ’,” ujar Gus Ipang menirukan ucapan sang ayah, saat ditemui wartawan di rumah duka, Jalan Kapten Tendean, Nomor 2 C, Jakarta Selatan pada Senin (3/2/2020) dini hari.
Gus Ipang melanjutkan bahwa tidak hanya merasa ditemui Gus Dur dan Sang Ibu, Gus Sholah juga merasa ditemui sejumlah kerabatnya yang lain yang sudah meninggal dunia.
“Saya melihat ada kerabat-kerabat yang sudah meninggal di situ,” kata Gus Ipang menirukan ucapan sang ayah. (idm/dtc/abi/tm)