
UNGARANNEWS.COM. BANDUNGAN- Gedongsongo Travel Mart digelar selama dua hari di Bandungan diharapkan mampu memacu tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Semarang. Kegiatan ini mendatangkan sebanyak 140 biro perjalanan dari Jawa dan Bali serta Batam dan Jambi.
Kepala Bidang Industri Pariwisata Disparta Kabupaten Semarang Ardiansyah Noerjuliana mengatakan, begitu banyak biro perjalanan yang hadir pihaknya mentargetkan tercapai sekitar 700 kontrak kegiatan pariwisata.
“Melalui Gedongsong Travel Mart kita mentargetkan tercapai transaksi finansial dari kontrak sekitar Rp 10 miliar. Kita prediksi rata-rata terjadi lima sampai enam kontrak kegiatan pariwisata dari setiap biro dengan lima puluh penyedia jasa pariwisata yang menjadi seller kegiatan ini,” jelasnya.
Pihaknya optimis target bisa tercapai mellihat anemo pengelola biro khususnya dari luar pulau Jawa begitu besar. Dari komunikasi yang terjalin mereka tertarik setelah melihat keelokan serta keunikan wisata yang tersebar di Kabupaten Semarang.
Menurut Ardiansyah, Disparta akan menjadikan Gedongsongo Travel Mart sebagai agenda tahunan. Selain direct sale seperti itu, lanjutnya, juga dilakukan promosi melalui website.
“Banyak upaya bisa kita lakukan untuk menarik wisatawan ke Kabupaten Semarang. Selain banyak obyek wisata andalan kita juga memiliki banyak kesenian tradisional yang menarik,” tandasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Dewi Pramuningsih mengatakan, Gedongsong Travel Mart merupakan ajang mempertemukan para agen perjalanan wisata se-Jawa Bali dan pelaku pariwisata Kabupaten Semarang.
“Tujuannya untuk menambah frekuensi kunjungan wisatawan sekaligus meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung,” ujarnya di sela-sela yang akan berakhir Kamis (6/2/2020) hari.
Menurut Dewi, saat ini sektor pariwisata menjadi salah satu tambang emas yang mampu menggantikan sektor migas untuk mendatangkan devisa dan pendapatan daerah. Pemkab Semarang sendiri masih menjadikan sektor pariwista sebagai sektor andalan mendulang pemasukan ke kas daerah.
“Setiap tahun, kenaikan jumlah wisatawan yang mengikuti program ini mencapai 15-20 persen,” ungkapnya. (abi/tm)