Poster debat dosen Unnes yang diskors 'hina Jokowi' vs rektor Unnes, Kamis (20/2/2020). (Foto: Istimewa/detik)

UNGARANNEWS.COM. SEMARANG- Polemik antara dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes) Sucipto Hadi Purnomo yang diskors karena diduga menghina Jokowi dan Rektor Unnes Fathur Rokhman terus bergulir. Terbaru, muncul poster debat akademik Sucipto vs Fathur di akun Twitter @bemkmunnes dan beredar WhatsApp grup.

Berdasarkan pantauan, dalam poster itu di bagian atas bertulisan ‘Debat Akademik’ dengan judul ‘Kampus Konservasi 2.0 : Dibawah Bayang-bayang Pemberangusan Ruang Demokrasi, Dusta Akademik, dan Represi?’. Kemudian tertulis keterangan waktu ‘Kamis 20 Februari 2020 pukul 19.00 WIB-selesai’, tempat ‘Gedung Graha Cendekia Fakultas Teknik Unnes’.

Tak ketinggalan terpampang foto Sucipto dengan keterangan dosen Unnes yang dibebastugaskan sementara dan foto Rektor Unnes Fathur Rokhman. Juga ada logo Unnes dan tulisan ‘BEMKMUNNES’, serta nomor kontak narahubung.

Saat dihubungi detikcom, narahubung itu menegaskan jika acara debat akan digelar nanti malam.

“Debat tetap akan diselenggarakan nanti malam,” kata narahubung itu.
Terpisah, Menteri Kajian Strategis BEM KM Unnes, Ignatius Rhadite mengakui pihaknya turut menyiapkan acara debat Sucipto vs Fathur itu.

Ia menyebut sudah mengirim undangan ke pihak kampus sejak hari Selasa (17/2) lalu. Setelah ia membaca di media terkait statement Fathur yang siap diajak debat terkait skors yang dijatuhkan kepada Sucipto.

“Selasa (11/2) sore beliau di media mengatakan siap jika diajak debat. Kalau Pak Cip (Sucipto) siap kapan saja,” ujarnya.

Kemudian, Rhadite juga mencari moderator, panelis, dan ahli hukum dari luar Unnes untuk diundang. Menurutnya acara tersebut dijamin menjadi forum objektif.
“Kami kan dari pihak ketiga cari (narasumber) dari luar Unnes,” jelasnya.

Diwawancara terpisah, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unnes, Abdurrahman membenarkan pihak kampus telah mendapat undangan debat akademik itu. Ia menjelaskan surat undangan dari BEM KM Unnes dikirimkan ke rektor pada Selasa (17/2) lalu.

Pihaknya lantas berkirim surat kepada Presiden BEM KM pada Rabu (19/2) kemarin. Isinya meminta agar pelaksanaan acara debat itu ditunda.

“Intinya tentang penundaan pelaksanaan diskusi itu,” kata Abdurrahman di Rektorat Unnes.

Diberitakan sebelumnya, dosen Unnes, Sucipto Hadi Purnomo menantang pihak rektorat menunjukkan letak penghinaannya kepada Jokowi pada unggahan status di akun Facebook-nya. Sucipto yang kini dibebastugaskan juga menantang debat terbuka terkait polemik tersebut.

“Yang telah menuding saya sebagai penghina Jokowi, harus membuktikannya,” demikian disampaikan Sucipto di Semarang, Senin (17/2).

Diberitakan sebelumnya, Sucipto menduga penonaktifan dirinya sebagai pengajar di peguruan tinggi negeri itu dilatarbelakangi rangkaian kasus dugaan plagiasi karya ilmiah yang dilakukan oleh Rektor Fathur Rokhman.

“Diduga karena saya pernah diminta menjadi saksi dalam kasus yang dilaporkan oleh pimpinan Unnes ini ke Polda Jawa Tengah,” kata Sucipto di Semarang, Sabtu (15/2/2020).

Menurut dia, pimpinan Unnes pernah melaporkan seseorang ke polisi yang diduga telah mengungkap dugaan plagiarisme yang dilakukan rektor. Ia menyebut rangkaian dari perkara itu menjadi latar belakang pencopotan dirinya sebagai pengajar.
Kemudian, lanjut dia, ada pihak-pihak yang kemudian mencari-cari kesalahan, salah satunya lewat unggahannya di media sosial. (dtc/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here